Khutbah Jumat Terbaru Bertema Bencana dan Cara Muslim Menyikapi Musibah

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 10 Desember 2021 | 13:03 WIB
Khutbah Jumat Terbaru Bertema Bencana dan Cara Muslim Menyikapi Musibah
Khutbah Jumat Terbaru Bertema Bencana dan Cara Muslim Menyikapi Musibah - Jamaah melaksanakan Salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, Jumat (20/8/2021). [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Letusan gunung, banjir dan musibah lain hanyalah kiamat kecil yang menjadi pengingat umat manusia untuk selalu beriman kepada Allah SWT. Apakah kita akan tetap beribadah? Akankan kita tetap beriman kepada Allah, akan tetap dijalan Islam hingga datang hari dimana bumi digoncangkan, langit runtuh dan manusia hanya seperti laron, hari dimana kiamat yang sesungguhnya tiba?

Atas bencana alam yang terjadi, manusia juga harus bermuhasabah (introspeksi), apakah musibah yang ia terima merupakan bentuk ujian, peringatan, atau yang lain. Sehingga, manusia lebih berhati-hati dalam menjaga amanah di dunia ini.

Allah berfirman dalam QS. Ar-rum[30]: 41, berikut: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."

Imam Jalaludin dalam Tafsir Jalalain menekankan bahwa yang dimaksud "karena perbuatan tangan manusia" dalam ayat itu sebenarnya adalah "karena maksiat" yang dilakukan umat manusia.

Selain melakukan tindakan haram, kemaksiatan juga dapat berupa dosa yang berkaitan dengan masyarakat dan lingkungan. Contohnya kemaksiatan itu, salah satunya merusak alam, menebang pohon habis-habisan, membuang sampah sembarangan hingga melakukan perburuan terhadap satwa-satwa yang dilindungi.

Sejatinya, merusak alam secara tidak langsung telah mengurangi keseimbangan alam, sehingga akan menyebabkan masalah pada hari ini dan masa-masa yang akan datang, seperti bencana alam.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Orang berilmu dan beriman justru melihat musibah sebagai momentum meningkatkan amal ibadah dan kebaikan. Baik kebaikan itu tertuju kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan memberikan musibah/cobaan” (HR Bukhari).

Baca Juga: Profil Wali Kota Bandung Oded Mohamad Danial, Baru Saja Meninggal saat Mau Sholat Jumat

Segala bentuk musibah yang terjadi dapat dijadikan alat untuk berdzikir dan muhasabah diri. Sehingga kita dapat mengambil sisi positif terutama dalam meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI