Perdagangan Opium di Afghanistan Meningkat Pesat Sejak Taliban Berkuasa

Selasa, 14 Desember 2021 | 12:57 WIB
Perdagangan Opium di Afghanistan Meningkat Pesat Sejak Taliban Berkuasa
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jika Taliban mau, mereka dapat menghambat produksi opium, mereka pernah melakukan ini sebelumnya."

Selama periode pertama pemerintahan Taliban dari tahun 1996 hingga 2001, mereka melarang produksi opium, yang mengakibatkan produksi anjlok pada tahun 2001.

Namun, setelah Taliban digulingkan dari kekuasaan pada tahun yang sama, produksi opium melonjak lagi.

Kini Taliban mengklaim ingin memerangi penanaman opium dan perdagangan narkoba di Afghanistan. Setelah mengambil alih kekuasaan pada bulan Agustus 2021, Taliban mengumumkan niat mereka untuk mengurangi produksi opium hingga nol.

Namun Taliban dikenal menggunakan perdagangan narkoba untuk membiayai operasi militan mereka.

Menurut pemerintah Amerika Serikat, sekitar 60% dari pendapatan tahunan Taliban dihasilkan dari penanaman dan perdagangan narkoba. Perdagangan opium kemungkinan akan berlanjut Thomas Ruttig dari Jaringan Analis Afghanistan mengatakan bahwa Taliban bukan satu-satunya faktor pendorong bagi pergerakan ekonomi dari hasil produksi narkoba di Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir.

"Pemerintah sebelumnya telah berjuang melawan pengaruh Taliban di daerah pedesaan, dan banyak dari rakyatnya terlibat langsung dalam penyelundupan narkoba," kata Thomas Ruttig.

Analis mengatakan pasukan Barat di Afghanistan sering bekerja sama dengan panglima perang, komandan, dan pejabat pemerintah yang terlibat dalam perdagangan narkoba, dan jarang melakukan apa pun untuk menghentikan aktivitas itu.

Ruttig menambahkan bahwa dia tidak yakin bahwa Taliban benar-benar ingin mengenyahkan produksi opium di Afghanistan.

Baca Juga: Pengamat: Taliban Kuasai Afghanistan Bukan JI yang Antusias, Tapi ISIS

"Mereka tidak ingin melakukannya, dan mereka tidak bisa melakukannya, karena mereka akan kehilangan pendukung utama di pedesaan," kata Ruttig. (ae/hp)

REKOMENDASI

TERKINI