Menentukan sebuah organisasi berpengaruh, kata Imam, variabelnya banyak.
“Bisa berpengaruh kalau dapat ruang politik. Kalau dirasakan manfaatnya banyak, akan memiliki daya pengaruh.”
“Tapi kalau cuma vakum tentu nilai tawarnya juga rendah. Apalagi FPI tidak mempunyai tokoh sentral seperti HRS yang kini dipenjara. Ketokohan HRS belum tergantikan anggota FPI yang lain. Kalaupun ada penggantinya saya duga tidak signifikan.”
Imam menyebut anggota FPI terbanyak berada di Ibu Kota Jakarta.
“DKI besar jumlahnya, daerah tidak. Cuma mereka ini kan vokal.”
Dalam kaitan dengan pemilu presiden 2024, menurut pandangan Imam, posisi mantan anggota FPI masih wait and see. Mereka masih melihat perkembangan politik.
“Kalau berlabuh ke partai, tentu partai yang bisa suarakan anggota dan simpatisan. Tentu saja partai berbasis Islam.”
Demikian pula siapa calon presiden yang akan didukung kelak. Mantan anggota FPI belum menentukan sikap.
“Kalau capres masih tentatif, karena kita juga belum tahu siapa yang maju. Masih bakal calon,” kata Imam.
Baca Juga: Ustaz Cabul Dikenal Warga Eks Ketua Ranting FPI Cipete, Polisi: Kita Tidak Melihat Itu