Produksi Jagung dan Beras Melimpah, Prabowo Segera Bangun 25.000 Gudang Improvisasi

Sabtu, 03 Mei 2025 | 06:22 WIB
Produksi Jagung dan Beras Melimpah, Prabowo Segera Bangun 25.000 Gudang Improvisasi
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat peluncuran Program Hasil Terbaik Cepat dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025 di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto membuat program kilat, yakni membangun 25.000 gudang. Pembangunan gudang tersebut imbas dari produksi beras yang melimpah.

Awalnya, Prabowo bercerita bahwa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengadu karena bingung tidak ada gudang untuk menyimpan hasil produksi pangan yang melimpah. Padahal tahun-tahun sebelumnya, pangan berupa beras dan jagung masih impor.

"Tahun-tahun kita selalu impor beras, bertahun-tahun kita selalu impor jagung. Alhamdulillah tahun ini produksi kita melimpah, produksi kita jagung dan beras melimpah bahkan Menteri Pertanian dan banyak pejabat datang ke saya, 'kita bingung Pak, nggak ada gudangnya'," kata Prabowo di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jumat (2/5/2025).

Berdasarkan hal tersebut, Prabowo lantas berinisiatif membuat program kilat membangun 25.000 gudang darurat. Menurut Prabowo gudang darurat tersebut bisa bertahan 5-10 tahun.

"Akhirnya saya bikin program kilat, membuat gudang darurat, gudang improvisasi. Kita akan bangun 25.000 gudang improvisasi yang akan dibuat dari bahan-bahan yang lumayan bisa bertahan 5 sampai 10 tahun sambil nanti gudang yang benar akan kita bangun di tiap desa," kata Prabowo.

"Dalam 3 sampai 4 bulan lagi kita akan membangun gudang-gudang Koperasi di 80.000 desa. Nanti tidak ada lagi panen yang tidak bisa disimpan dan dirawat," sambung Prabowo.

Bukan cuma gudang penyimpanan beras dan jagung, nantinya akan ada kamar pendingin unyuk penyimpanan sayur dan buah-buahan.

"Tiap desa akan punya kamar pendingin storage panen nanti buah dan sayur bisa disimpan tidak akan busuk, tidak akan, karena terlambat dikirim ke pasar. Tiap koperasi desa akan memiliki truk minimal 80.000 truk sehingga begitu panen," kata Prabowo.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyatakan berdasarkan laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture/USDA), produksi beras Indonesia diperkirakan mencapai 34,6 juta ton tahun 2025, menjadikannya yang tertinggi di kawasan ASEAN.

Baca Juga: Anggaran Pendidikan Gede, Tapi Sekolah Minim Toilet, Prabowo: Bagaimana Bisa?

Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) terlihat membisiki Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) di Pelantikan DPR RI di Jakarta, Selasa (1/10/2024). ANTARA/HO-Humas Kementan
Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) terlihat membisiki Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) di Pelantikan DPR RI di Jakarta, Selasa (1/10/2024). (Foto dok. Humas Kementan)

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan produksi dan serapan beras mengalami peningkatan signifikan di sektor pangan nasional, khususnya dalam hal ketersediaan stok beras yang menjadi capaian tertinggi dalam 23 tahun.

"Saat ini, stok kita hampir mencapai 3,4 juta ton, dan diperkirakan pada malam ini sudah mencapai angka tersebut. Jika tidak ada kendala ke depan, dalam 20 hari paling lambat, stok kita akan mencapai 4 juta ton. Saat ini, stok kita adalah yang tertinggi dalam 23 tahun terakhir. Ini adalah angka tertinggi," kata Mentan dalam keterangan seperti dikutip dari Antara.

Amran mengatakan tingkat serapan beras Indonesia juga menunjukkan tren positif.

Dalam satu bulan terakhir, serapan beras nasional mencapai 1 juta ton, sementara total serapan dari Januari hingga April 2025 telah menembus angka 1,7 juta ton.

“Biasanya, dalam 10 tahun terakhir atau bahkan 5 tahun terakhir, serapan beras kita hanya rata-rata 1,2 juta ton saja. Angka serapan ini menunjukkan adanya perbaikan signifikan di Indonesia,” ujar Mentan.

Sesuai data USDA, Indonesia mencatatkan angka produksi beras yang jauh melampaui negara-negara ASEAN lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI