Suara.com - Baru-baru ini polemik wayang pun dikaitkan dengan ajaran Islam terkait haram dan tidaknya. Tahukah kalian bahwa ada tokoh Islam Nusantara yang juga disebut-sebut sebagai pencipta wayang kulit? Dia adalah Sunan Kalijaga. Menarik untuk diketahui profil Sunan Kalijaga tersebut.
Indonesia memiliki budaya dan kesenian yang disebut dengan wayang. Dulunya, Wayang ini menjadi media dakwah Sunan Kalijaga karena wayang sangat digemari oleh masyarakat pada jamannya. Profil Sunan Kalijaga identik dengan dakwah dengan pendekatan budaya yaitu melalui wayang kulit.
Sunan Kalijaga menjadi dalang dan memperkenalkan Islam kepada masyarakat. Lantas, apakah Anda sudah tahu profil Sunan Kalijaga selengkapnya?
Profil Sunan Kalijaga secara singkat akan dibahas dalam artikel ini. Berikut ulasan singkat tentang profil Sunan Kalijaga.
Sebelum Menjadi Sunan Kalijaga, Namanya Raden Syahid
Sunan Kalijaga adalah nama pemberian Sunan Bonang untuk Raden Syahid. Jadi, sebenarnya Sunan Kalijaga adalah putra seorang adipati Tuban Tumenggung Wilatikta.
Raden Syahid berbuat hal yang tidak dapat dimaafkan ayahnya sehingga diusir dari Tuban. Raden Syahid berdasarkan penuturan historia.id, membagikan bahan makanan di gudang kadipaten kepada orang-orang yang memerlukannya.
Ayah Raden Syahid, Adipati Tuban Tumenggung Wilatikta tidak suka dengan perbuatan putranya itu kemudian mengusirnya. Raden Sahid ternyata tidak jera, dia justru menjadi pembegal orang-orang kaya di Kadipaten, menjarah kekayaan mereka dan membagi-bagikannya kepada masyarakat yang membutuhkan.
Raden Syahid kemudian diusir keluar dari Kadipaten Tuban. Karena tidak memiliki rumah, Raden Syahid berjalan kaki sampai ke Hutan Jati Wangi. Di sinilah permulaan perjalanannya sebagai Sunan Kalijaga. Raden Syahid berjumpa dengan Sunan Bonang.
Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah Minta Maaf : Tidak Ada Kata-kata Mengharamkan Wayang
Menjadi Murid Sunan Bonang
Banyak cerita yang belum diketahui dengan pasti mana yang benar mengenai bagaimana proses Raden Syahid ini menjadi dekat dengan Sunan Bonang. Namun yang pasti Raden Syahid akhirnya menjadi murid Sunan Bonang. Di bawah payung Sunan Bonang, Raden Syahid mendapatkan bimbingan spiritual.
Raden Syahid diminta untuk semedi di pinggir kali sampai Sunan Bonang kembali dalam perjalanannya. Sunan Bonang ternyata harus pergi selama tiga tahun, Sunan Bonang kembali ke tempat di mana ia menjanjikan sesuatu kepada Raden Syahid, lantas Sunan Bonang mendapati Raden Syahid dalam keadaan tubuhnya dirambati oleh rerumputuan. Sunan Bonang pun dapat melihat keteguhan hati Raden Syahid.
Sejak itu, Raden Syahid mendapatkan kepercayaannya dan diajak berguru dengan Sunan Ampel serta Sunan Giri lalu berganti nama menjadi Sunan Kalijaga. Asal usul mengenai perubahan nama ini masih sangat simpang siur. Jadi, sulit untuk dijelaskan dalam artikel singkat ini.
Ahli Dakwah yang Komplit
![Wayang kulit. [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/09/07/o_1as1pdr0m5kn1tbg19m1mlh1qkva.jpg)
Banyak peneliti yang telah meneliti profil Sunan Kalijaga ini. Mereka memiliki pendapatnya masing-masing, namun sepakat bahwa Sunan Kalijaga adalah seorang pendakwah yang komplit.