“Selanjutnya infrastruktur masih jadi primadona sampai 2024 dan pertambangan seperti nikel, bauksit, batubara dan SDA lainnya. Nikel bisa digunakan sebagai komponen baterai mobil listrik dimana 35% baterainya dari nikel. Indonesia punya cadangan nikel terbesar, Ini akan memiliki dampak dan punya potensi besar,” terang Yukki.
Sementara itu, Staff Ahli Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Dr Cris Kuntadi menegaskan untuk selalu bekerja keras dalam membangun logistik di 2022.
“Kita menghadapi suatu permasalahan, pandemi ini sangat berpengaruh bukan hanya 2020 dan 2021 tapi tahun ini pun sepertinya akan terdampak, walaupun kita berharap tidak sedahsyat di tahun sebelumnya. Saat masa pandemi forwader udara terganggu sangat berat, tapi alhamdulillah di tahun ini semakin berkurang,” jelas Cris.
Ia menilai, sektor logistik dampaknya tidak sebesar dibanding angkutan penumpang yang turun 80 %. “Logistiknya sendiri terdampak tapi tidak terlalu signifikan. Kita punya harapan besar pada logistik walaupun ada gangguan tapi tidak besar,” imbuh Cris.
Ia menambahkan bahwa ada dua hal agar logistik Indonesia jadi lebih efisien yaitu alihmoda dan implementasi digital yang terintegrasi.
“Dominasi oleh jalan raya sangat besar yaitu 90,4% sedangkan laut hanya 7%. Dominasi inilah yang menimbulkan pertanyaan kita negara maritim atau kontinental. Perlu ada alihmoda, jalan raya digunakan untuk rute pendek sedangkan yang jauh alihkan ke laut atau kereta api bahkan penerbangan. Saya mengajak para pelaku untuk shifting moda,” papar Cris.