Ini Sangat Menakutkan: Warga Ukraina Tak Menyangka Perang Akhirnya Terjadi

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 25 Februari 2022 | 16:33 WIB
Ini Sangat Menakutkan: Warga Ukraina Tak Menyangka Perang Akhirnya Terjadi
Sebuah gedung tampak hancur usai dihantam roket yang dilepaskan tentara Rusia di wilayah timur Ukraina, Kamis (24/2/2022). (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Banyak yang tampak tidak yakin bagaimana harus bereaksi.

Jalan utama Kyiv, Khreshchatyk, dipenuhi kecemasan saat orang-orang memeriksa ponsel mereka. Beberapa berjalan dengan anjing mereka atau saling melambaikan tangan dengan sesama warga.

"Saya tidak takut saat ini. Mungkin saya akan takut nanti," kata warga Maxim Prudskoi.

Walikota Kyiv Vitaly Klitschko meminta tiga juta orang di kota itu untuk tinggal di dalam rumah kecuali jika mereka bekerja di sektor-sektor kritis dan mengatakan setiap orang harus menyiapkan tas dengan kebutuhan seperti obat-obatan dan dokumen.

Selama berminggu-minggu, Presiden Volodymyr Zelenskyy telah mencoba untuk menengahi ekspektasi agresi oleh Rusia, bahkan ketika peringatan oleh Amerika Serikat makin mendesak.

Zelenskyy berpendapat bahwa kepanikan akan menyebabkan destabilisasi sosial yang bisa menjadi keuntungan taktis bagi Rusia seperti halnya perkiraan 150.000 tentara yang telah dikumpulkan di perbatasan Ukraina.

Pada hari Kamis (24/02), ketika Presiden memberlakukan darurat militer, warga Ukraina menyadari — dengan terkejut — bahwa segalanya mungkin berubah.

“Saya merasa panik, takut, dan tegang. Saya tidak tahu kepada siapa saya harus meminta bantuan,” kata warga Kyiv, Elizaveta Melnik. "Kami tidak percaya situasi ini akan datang."

Negara-negara Barat dan tetangga Ukraina sedang mempersiapkan kemungkinan ratusan ribu pengungsi akibat invasi.

Baca Juga: Ukraina-Rusia: Siapa Orang-orang Penting yang Didengar Putin?

Kepala badan pengungsi PBB memperingatkan "konsekuensi yang menghancurkan" dari tindakan militer Rusia di Ukraina dan menyerukan negara-negara tetangga untuk menjaga perbatasan mereka terbuka bagi orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI