Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan video yang beredar di media sosial terkait perdebatan antara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Aura Cinta bukan pernyataan resmi lembaga. Video yang beredar itu berisi tanggapan dari mantan komisioner Retno Listyarti yang tidak lagi menjabat di KPAI.
"Pernyataan yang beredar di media bukan berasal dari anggota aktif KPAI. Retno Listyarti adalah anggota KPAI periode 2017-2022, yang sudah tidak menjabat lagi lagi saat ini, sehingga pernyataan beliau tidak mewakili lembaga KPAI," tegas KPAI melalui media sosial resminya, Jumat (2/5/2025).
Penyebutan nama KPAI dalam video yang beredar dinilai telah menyesatkan publik serta penyebaran berita bohong. Lebih lanjut, KPAI juga menekankan kalau Aura Cinta sudah tidak berusia anak. Sehingga bukan lagi dalam lingkup KPAI.
"Individu yang bersangkutan sudah berada di atas usia 18 tahun, sehingga tidak lagi berada dalam kategori anak, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," tegasnya.
Di sisi lain, KPAI menyampaikan kalau lembaga tersebut akan selalu mendukung setiap anak untuk menyampaikan aspirasi. Asalkan dilakukan secara santun, beretika dan tanpa diskriminasi, sesuai prinsip hak anak.
Diketahui, video perdebatan Dedi Mulyadi drngan Aura Cinta viral di media sosial. Mulanya, murid lulusan SMA SMA Negeri 1 Cikarang itu melayangkan sejumlah kritikan terhadap pemerintah lewat postingan TikTok karena rumahnya di bantaran sungai Bekasi digusur.
Aura Cinta beserta kedua orangtuanya serta beberapa warga kemudian diajak berdialog oleh Dedi Mulyadi. Dalam dialog tersebut, Aura Cinta kembali menuturkan berbagai kritikannya, termasuk soal larangan wisuda terhadap TK hingga SMA.
Debat Aura Cinta Vs Dedi Mulyadi Soal Wisuda SMA
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menilai remaja bernama Aura Cinta yang berdebat dengannya soal penghapusan wisuda adalah sosok yang berani dan ikhlas, meski banyak yang menyebut remaja tersebut merupakan setting-an.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Disemprot Psikolog Usai Bela Aura Cinta: Anak Itu Harus Diwaspadai
"Saya mah tidak berprasangka baik dan tidak berprasangka buruk. Saya berprasangka baik, anak itu pintar dan berani sehingga mau menyampaikan di depan gubernur. Saya juga menganggap anak itu ikhlas," kata Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Selasa (29/5/2025).