Mereka telah pergi ke tempat perlindungan serangan udara setiap kali alarm berbunyi.
"Ayah saya berusia di atas 60 tahun tetapi dia ingin berjuang untuk negaranya," kata Dubovenko.
"Tak satu pun dari kami pernah berpikir untuk beremigrasi dari Ukraina," tambahnya.
Dubovenko yang bekerja sebagai manajer HRD di sebuah bank di Zhytomyr telah mengambil jatah cutinya untuk pergi ke Polandia.
Ia tidak pernah membayangkan perang ini terjadi dan berharap situasi kembali normal.
Dia bahkan tidak pernah berpikir mengungsi ke negara lain. Anak perempuan Dubovenko yang berusia 17 tahun, dari pernikahan pertamanya, mengaku sangat terkejut bahwa mereka harus pergi ke perbatasan ini.
"Pada satu waktu kami harus turun (dari mobil) dan berjalan beberapa kilometer,” kenang perempuan bernama Ania itu.
"Dan kemudian kami harus berdiri dalam antrean selama lebih dari sepuluh jam. Banyak orang di belakang mendorong dan saya takut akan terjepit atau terinjak-injak."
Dilaporkan antrean di Medyka telah melebihi 20 kilometer. Uni Eropa akan sambut para pengungsi Dilansir kantor berita AFP, Uni Eropa (UE) pada hari Minggu (27/02) bergerak untuk mengoordinasikan penyambutan bagi ratusan ribu warga Ukraina yang berusaha menyelamatkan diri dari invasi Rusia.
UE mengatakan akan memberikan para pengungsi status perlindungan. Sekitar 400.000 warga Ukraina telah menyeberang ke UE sejak dimulainya serangan pada Kamis (24/02) pekan lalu.