Mereka saling berbagi kekayaan negara dan menumpuk kekayaan lewat korupsi dan nepotisme.
Pesta pora mahal di tengah kemiskinan yang meluas
Sengketa di Bosnia-Herzegovina memang tidak menjurus ke "peperangan” atau konflik bersenjata.
Karena di sana tidak ada pasukan besar dan persenjataan berat. Tetapi sengketa politik ini menggerus perekonomian negara.
Banyak orang yang sudah melarikan diri dari kekalutan dan kemiskinan dan hengkang ke luar negeri.
Penduduk Bosnia yang awalnya berjumlah 4,4 juta orang, sekarang menyusut menjadi 3,3 juta orang.
Banyak pengamat demografi mengatakan, jumlah sebenarnya bahkan lebih sedikit lagi, mungkin hanya 2,8 juta orang.
Tapi tidak semua orang menjadi miskin. Sebaliknya, beberapa orang menjadi kaya raya.
Tahun 2021, politisi teras Bakir Izetbegovic, putra presiden pertama Bosnia Alija Izetbegovic, menikahkan anaknya Jasmina dalam suatu acara supermewah.
Baca Juga: Presiden Ukraina Nyaris Terbunuh Dalam Operasi Khusus
Pada tahun yang sama, politisi top lainnya, Dragan Covic, merayakan ulang tahunnya ke-65 secara megah.
Harian lokal kroasia Jutarnji menulis: Para pemimpin nasional dan para elit mafia merasa tidak perlu lagi menyembunyikan kekayaan mereka yang berlimpah ruah, yang dikurasnya dari negeri ini.” (hp/as)
