30 Tahun Negara Bosnia-Herzegovina: Kekalutan Tanpa Akhir

Rabu, 02 Maret 2022 | 12:34 WIB
30 Tahun Negara Bosnia-Herzegovina: Kekalutan Tanpa Akhir
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sejak awal, konstruksi Bosnia-Herzegovina memang terpecah-pecah. Kelompok orthodox Serbia mendapat sekitar setengah wilayahnya, setengah lagi dipecah untuk dua kelompok, yaitu kelompok Bosnia-Kroasia yang kebanyakan beragama Katolik dan kelompok Bosnia yang beragama Islam.

Selain itu masih ada satu distrik di utara, yaitu Brcko, yang dikelola bersama oleh Bosnia Herzegovina dan Serbia-Bosnia.

Rumitnya konstruksi negara itu membuat birokrasi membengkak dan menghabiskan banyak anggaran.

Selain itu, partai-partai politik yang muncul dan menguat adalah yang berorientasi primordial-nasionalistik untuk kepentingan kelompoknya sendiri.

Para elit kelompok-kelompok populis menguasai perusahaan-perusahaan negara seperti perusahaan transportasi, perusahaan listrik, perbankan dan media.

Mereka saling berbagi kekayaan negara dan menumpuk kekayaan lewat korupsi dan nepotisme.

Pesta pora mahal di tengah kemiskinan yang meluas

Sengketa di Bosnia-Herzegovina memang tidak menjurus ke "peperangan” atau konflik bersenjata.

Karena di sana tidak ada pasukan besar dan persenjataan berat. Tetapi sengketa politik ini menggerus perekonomian negara.

Baca Juga: Presiden Ukraina Nyaris Terbunuh Dalam Operasi Khusus

Banyak orang yang sudah melarikan diri dari kekalutan dan kemiskinan dan hengkang ke luar negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI