Profil Chechnya, Negara Muslim yang Kerahkan Pasukan Militer Tangguh Bantu Rusia Serang Ukraina

Kamis, 03 Maret 2022 | 09:04 WIB
Profil Chechnya, Negara Muslim yang Kerahkan Pasukan Militer Tangguh Bantu Rusia Serang Ukraina
Profil Chechnya (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Negara Chechnya menjadi sorotan dunia lantaran turut andil dalam bagian perang antara Rusia dan Ukraina. Chechnya mengirim pasukan militernya untuk membantu Rusia menentang Ukraina bergabung dengan NATO. Lantas seperti apa profil Chechnya? Simak ulasannya berikut ini. 

Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov secara terbuka mendukung langkah Presiden Rusia Vladimir Putin. Ramzan turut mendesak warga Ukraina menggulingkan pemerintahan yang berkuasa di negara tersebut. Tentu sikap yang diambil Chechnya ini menganggetkan dunia. Lantaran Chechnya juga termasuk ke dalam negara yang memiliki pasukan perang terkuat di dunia. 

Profil Chenchnya 

Chechnya merupakan sebuah pemerintahan yang berbentuk republik, terletak di barat daya Rusia atau wilayah utara pegunungan Greater Caucasus. Penduduk asli dari wilayah Chechnya, mereka berasal dari bangsa Vainakh atau sering disebut juga dengan suku Chechen-Ingush. Negara Chechnya termasuk ke dalam bagian dari Federasi Rusia. 

Suku bangsa mereka sangat gigih dalam mempertahankan wilayahnya dari penaklukan bangsa-bangsa Asia. Seperti halnya invasi yang terjadi dari bangsa Mongol pada abad ke-13 dan 14. Selain itu, invasi dari kekaisaran Ottoman dan kekaisaran Safawi (Persia) yang terjadi antara abad ke-15 dan 16. 

Pada abad ke-18, terjadi persaingan besar antara kekaisaran Persia dan kekaisaran Rusia. Mereka memperebutkan pengaruhnya di Kaukasus. Hal itu menbuat wilayah Chechnya termasuk ke dalam wilayah  yang diperebutkan. 

Setelah melakukan desakan selama puluhan tahun, pada abad ke 19 kekaisaran Rusia berhasil merebut kembali Chechnya. Sekitar lebih dari 80 persen bangsa Chechen dan Ingush yang merupakan penduduk asli dari wilayah tersebut, terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya dan mengungsi ke Timur Tengah. 

Pada saat pemerintahan Uni Soviet, Chechnya disepadankan dengan Ingushetia yang memiliki kedekatan secara etnis, dengan Grozny sebagai ibu kota gabungan dari wilayah tersebut.

Pada tahun 1991, ketika pemerintahan Uni Soviet runtuh Ingushetia memilih untuk berdiri menjadi negara republik di dalam Rusia. Sedangkan Chechnya mendeklarasikan kemerdekaannya. 

Baca Juga: Bank Dunia Hentikan Semua Program di Rusia dan Belarusia Sebagai Sanksi Atas Serangan ke Ukraina

Terjadi perang antara Chechnya dan Rusia pada tahun 1994 hingga 1996. Perang terjadi lantaran Chechnya ingin mempertahankan kemerdekaannya dari Rusia. Perang itu berakhir dengan perjanjian damai yang disepakati oleh pemimpin Moskow dan Chechnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI