Macron dan Putin bicarakan soal nuklir Ukraina
Sementara itu Presiden PrancisEmmanual Macron kembali berbicara dengan Presiden Putin.
Seorang pejabat pemerintah Prancis dalam keterangan kepada AP mengatakan kedua pemimpin secara prinsip setuju dengan "dialog"yang melibatkan Rusia, Ukraina dan badan pemantau nuklir PBB.
Pejabat tersebut mengatakan kemungkinan pembicaraan resmi mengenai masalah ini akan ditentukan dalam beberapa hari mendatang.
Mereka berbicara mengenai kebakaran yang terjadi pada pembangkit tenaga nuklirZaporizhzhia minggu lalu.
Kebakaran sudah berhasil dipadamkan dan pihak berwajibmengatakan tidak ada peningkatan tingkat radiasi di sana namun insiden ini menimbulkan kekhawatiran global.
Pejabat Ukraina mengatakan kebakaran tersebut disebabkan karena serangan Rusia.
Pejabat Prancis mengatakan dalam pembicaraan dengan Macron, Presiden Putin mempersalahkan kebakaran itu karena 'provokasi yang diorganisir oleh kelompok radikal Ukraina."
"
"Usaha untuk mengalihkan tanggung jawab insiden tersebut ke militer Rusia adalah bagian dari kampanye propaganda," kata Putin seperti dikutip oleh pejabat Prancis kepada AP.
Baca Juga: Ukraina: Bagaimana Perang Bisa Berakhir? 5 Kemungkinan yang Bakal Terjadi
"
Rusia memberangus media independen
Sementara itu muncul laporan bahwa berbagai penerbitan online independen telah diblokir oleh Pemerintah Rusia mulai hari Minggu (06/03), menyusul belasan situs lain yang juga sudah diblokir minggu lalu.
Hari Jumat (04/03), Presiden Putin mengatakan bahwa mereka yang secara sengaja menyebarkan berita yang menurut Kremlin adalah"berita bohong"dianggap melakukantindakan kriminal.
Mereka yang dinyatakan bersalah bisa dijatuhi hukuman penjara 15 tahun.
Salah satu media yang diblokir tersebut adalah Mediazona, situs yang memberitakankepolisian dan sistem keadilan dan mengenai penangkapan politik, sertakasus pengadilan para tokoh terkenal.
Mediazona sudah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pihaknyamenerima ancaman dari badan komunikasi dan media Rusia Roskomnadzor.