Banyak Wartawan Dibunuh, Meksiko Jadi Tempat Paling Berbahaya Bagi Jurnalis

Jum'at, 18 Maret 2022 | 07:53 WIB
Banyak Wartawan Dibunuh, Meksiko Jadi Tempat Paling Berbahaya Bagi Jurnalis
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang lagi wartawan ditembak mati di Meksiko Selasa (15/03), menandai kasus kematian kedelapan sepanjang tahun ini. Kasus ini menjadikan Meksiko tempat paling berbahaya di dunia bagi insan pers.

Jaksa di negara bagian Michoacan barat melaporkan, reporter Armando Linares ditembak mati di sebuah rumah di kota Zitacuaro, enam minggu setelah kematian jurnalis Roberto Toledo dari outlet yang sama, Monitor Michoacan.

Sebelumnya, Linares mengumumkan kematian Toledo pada 31 Januari lalu dalam sebuah video yang diposting ke media sosial.

Zitacuaro adalah salah satu kota di negara bagian Michoacan yang paling ke kawasan pegunungan sebelah barat Mexico City.

Negara bagian ini merupakan yang paing berbahaya. Geng bersenjata dari kartel narkoba krap baku tembak memperebutkan kawasan kekuasaan.

Ditambah lagi aksi pemerasan oleh geng-geng bersenjata terhadap para petani alpukat dan jeruk nipis, produksi andalan kawasan itu.

Ditambah lagi maraknya aksi pembalakan liar, perselisihan tata kelola lokal dan deforestasi terkait dengan perluasan produksi alpukat membuat kawasan makin tidak aman.

Penebangan liar merusak hutan pinus dan cemara, habitat kupu-kupu menghabiskan musim dingin setelah bermigrasi dari Amerika Serikat dan Kanada.

Linares, yang jadi wartawan kedelapan yang dibunuh di kawasan itu, adalah Direktur Monitor Michoacan, yang terus mnerus mengulas festival budaya merayakan kupu-kupu raja. Namun, tidak ada informasi terkait kemungkinan motif pembunuhan itu.

Baca Juga: Eks Wartawan Dibunuh dalam Drum, Pasutri Dituntut Hukuman Mati

Sementara Toledo, seorang operator kamera dan editor video untuk Monitor Michoacan, ditembak mati pada 31 Januari lalu saat ia bersiap untuk melakukan wawancara di Zitacuaro. Menjelang aksi pembunuhan Toledo, Linares mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia telah menerima beberapa ancaman pembunuhan setelah mendaftarkan diri ke dalam program perlindungan jurnalis dari pemerintah.

Klaim palsu pelaku kejahatan di Meksiko Ketika ditanya siapa yang dia pikir berada di balik ancaman itu, Linares mengatakan, "mereka menyamar sebagai kelompok bersenjata, mereka menyamar sebagai geng kriminal. Kami tidak dapat memverifikasi apakah benar atau tidak bahwa mereka adalah geng bersenjata ini.”

Para penjahat di Meksiko sering mengklaim bahwa mereka adalah bagian dari geng bersenjata kartel narkoba.

Kalim palsu ini terutama untuk menanamkan rasa takut kepada para korbannya, terlepas dari apakah mereka benar-benar anggota geng kartel narkoba atau bukan "Mimpi buruk terus berlanjut bagi pers di Meksiko,” tulis kelompok pers Reporters Without Borders di akun media sosialnya.

Reaksi Presiden López Obrador

Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador sebelumnya bereaksi marah terhadap kritik dunia atas pembunuhan tersebut.

REKOMENDASI

TERKINI