Suara.com - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, belakangan kembali memantik kontroversi publik dengan komentarnya saat meresmikan langsung Bank Wakaf Mikro Pondok Karya Pembangunan (BWM PKP) di Pesantren Modern Pondok Karya Pembangunan, Kamis (24/3/2022). Itu setelah Ma’ruf menyebut pengusaha kecil jangan terkena “stunting” atau kerdil terus menerus.
Ma'ruf menyebut Bank Wakaf Mikro dapat menjadi alat ungkit untuk mengembangkan pengusaha kecil agar mampu menjadi nasabah bank syariah umum.
“Kita dorong dulu. Melalui upaya ini diharapkan akan tercipta banyak kendaraan di industri keuangan Indonesia yang akan dapat dibarengi dengan 'penumpang-penumpang' yang berkualitas supaya ikut berkembang. Supaya jangan kecil terus. Pengusaha kecil itu jangan terkena stunting, kerdil terus. Harus didorong, diungkit, dikembangkan,” ujarnya.
Sebelum itu, Ma’ruf sendiri sudah beberapa kali terjebak polemik dengan pernyataannya di hadapan publik, bahkan saat masih menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa. Berikut ini rangkuman kontroversi Ma’ruf Amin.
1. Tak Konsisten Soal Ucapan Natal
Setiap tahun menjelang perayaan Natal, pro dan kontra mengenai ucapan selamat Natal seperti terus berulang di kalangan umat Islam. Sebagian pihak meyakini umat muslim yang mengucapkan selamat Natal kepada umat kristiani merupakan hal yang haram.
Namun, tak sedikit pula pihak yang menilai memberikan ucapan tersebut sebagai bentuk toleransi beragama. Saat menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Ma’ruf Amin mengeluarkan larangan bagi umat muslim untuk memberikan ucapan selamat Natal bagi umat kristiani.
Menurut Maruf Amin, hal itu telah menjadi polemik berkepanjangan. Sehingga, sebaiknya umat muslim tidak perlu mengucapkan selamat Natal.
“Itu jadi perdebatan, sebaiknya nggak usah saja lah,” kata Maruf Amin, Rabu (19/12/2012).
Baca Juga: Jokowi Marah-Marah, Menteri Malah Tepuk Tangan, Memangnya Presiden Lagi Stand Up Comedy?
Beberapa tahun kemudian setelah Ma’ruf Amin didapuk menjadi pendamping Joko Widodo, Ma’ruf malah mengucapkan selamat Natal melalui akun media sosial miliknya.
MUI Jawa Timur semakin memantik kontroversi dengan mengeluarkan imbauan untuk umat Muslim agar tidak mengucapkan selamat Natal. Namun, imbauan ini tidak berlaku bagi Wakil Presiden Maruf Amin. Sebab Ma’ruf merupakan wakil kepala negara sehingga ada pertimbangan khusus.
Ucapan selamat Natal diyakini sebagian umat Islam dapat merusak akidah. Sebab Natal merupakan perayaan lahirnya Yesus Kristus.
“Nah kalau urusan itu, mungkin Pak Wapres punya pertimbangan sebagai pemimpin negara, sehingga diharuskan mengucapkan selamat Natal,” ungkap Sekretaris MUI Jatim, Mochammad Yunus.
Hadirnya imbauan MUI Jatim mengenai larangan ucapan selamat natal yang tak berlaku bagi wakil presiden memantik perdebatan. Polemik ucapan selamat natal semakin meruncing.
Salah satu politisi PSI Guntur Romli menilai imbauan yang dikeluarkan oleh MUI Jatim sangat kekanak-kanakan. Imbauan tersebut telah mempermalukan umat Islam.
BERITA TERKAIT
Daftar Kontroversi Ade Armando yang Jadi Komisaris PLN Nusantara Power
04 Juli 2025 | 19:00 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI