Dalam unggahan Instagram-nya pada tahun 2021, Olena menggambarkan suaminya itu sebagai "semua yang saya butuhkan untuk bahagia."
"Suami saya selalu berada di garis depan, sementara saya merasa lebih nyaman di balik layar. Saya bukan tipe yang suka kehidupan pesta," katanya kepada majalah Vogue Ukraina.
Ketidakstabilan politik dan aneksasi Rusia atas Krimea pada tahun 2014 mendorong mereka berdua untuk mengritik penguasa.
"Saat itulah kami memutuskan berbuat sesuatu, untuk menyelamatkan demokrasi.
Ketika saluran TV satu per satu jatuh di bawah kendali penguasa, kami sadar bila tidak bertindak, kami akan berakhir dalam situasi yang sama seperti di Rusia," Olena kepada media Daily Beast.
Pada tahun 2018, Kvartal 95 mendaftarkan diri sebagai partai politik, menggunakan nama yang sama dengan acara di televisi.
Pada Malam Tahun Baru, Zelensky mengumumkan bahwa ia mencalonkan diri sebagai presiden dan dengan bercanda Olena mengatakan ia mengetahuinya melalui media sosial.
"Saya bukan orang pemerintahan. Tapi kenyataan baru membutuhkan aturan sendiri, dan saya mencoba untuk mematuhinya," katanya kepada Vogue.
Ibu negara yang dulu pemalu dan berbicara lembut ini telah menjadi sorotan.
Baca Juga: Desak Belanda Setop Perdagangan dengan Rusia, Presiden Ukraina Juga Minta Tambahan Senjata
Membela Ukraina dari tempat persembunyian
Bersembunyi di bunker rahasia bersama kedua anaknya, kini Olena menggunakan platform media sosial untuk menggalang dukungan bagi warga Ukraina yang melarikan diri dari perang.
"Kebanyakan orang Ukraina melihat Olena Zelenska hanya sebagai istri pelawak yang kebetulan menjadi Presiden mereka. Sekarang mereka membandingkannya dengan Michelle Obama," kata teman dekat Olena, Ievgen Klopotenko kepada media The Telegraph.
Olena secara rutin membagikan unggahan kepada 2,7 juta followernya di Instagram, merinci realitas perang dan menyerukan bantuan di bidang kemanusiaan dari para diplomat dan pemimpin dunia.
Dalam salah satu unggahannya, ia meminta bantuan rekan-rekannya sesama ibu negara yang menjadi tempat pengungsian warga Ukraina untuk ikut mengambil bagian.
"Apa yang dapat Anda lakukan? Saya bicara atas nama Ukraina, lebih dari tiga juta orang Ukraina yang terpaksa mengungsi telah tiba di negara Anda," tulisnya.
"Mereka adalah perempuan dan anak-anak yang suami dan orangtuanya membuat keputusan sadar untuk tinggal di Ukraina untuk berperang," katanya.