Kaesang juga menekankan bahwa masing-masing perusahaan tidak memiliki andil untuk mencampuri managerial satu sama lain. Hubungan dua belah pihak hanya terkait dengan keputusan profesional yang telah disepakati bersama.
"Selama kurun waktu kerja sama musim lalu, lingkupnya terbatas hanya dalam koridor profesional yang sudah disepakati melalui surat perjanjian," lanjut Kaesang.
4. Pemutusan kontrak didasari tanggung jawab moral
Kaesang juga mengaku bahwa pemutusan kontrak tersebut didasari tanggung jawab moral kepada masyarakat luas, tidak terbatas pada penggemar tim Persis Solo.
"Sebagai sebuah klub sepakbola profesional yang menjunjung tinggi asas sportivitas, penting bagi kami untuk bisa responsif dan peka dalam memahami gejolak sosial yang ada di masyarakat saat ini," lanjut Kaesang lagi.
5. Kaesang menindaklanjuti pemutusan kontrak
Akhirnya, Kaesang menempuh langkah untuk memutus kontrak dengan perusahaan tersebut.
"Sehingga penting bagi kami untuk mengambil sebuah keputusan serius sebagai penanda sikap, dan dalam hal ini kami memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama dengan Wilmar sebagai salah satu sponsor Persis Solo," tegasnya.
"Selanjutnya, hal-hal terkait pemutusan kerjasama, akan ditindaklanjuti lebih lanjut oleh Persis Solo. Sesuai dengan kesepakatan profesional yang berlaku di hadapan hukum," pungkas Kaesang.
Baca Juga: Pedas! La Nyalla Sebut Kasus Ekspor Minyak Goreng Bukti Kerakusan Oligarki