Australia Inginkan Hubungan Tenang dengan Kep. Solomon Usai Klaim Invasi

Minggu, 08 Mei 2022 | 11:02 WIB
Australia Inginkan Hubungan Tenang dengan Kep. Solomon Usai Klaim Invasi
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sogavare juga mengkritik Australia karena menyebut Pasifik sebagai "halaman belakang" mereka.

Menurutnya ini adalah istilah yang menghina karena dalam budaya lokal, halaman belakang digunakan untuk memelihara ayam, babi, dan tempat sampah.

"Kami menyesalkan berlanjutnya demonstrasi kurangnya kepercayaan oleh pihak-pihak terkait," kata Sogavare kepada parlemen Selasa, menambahkan "tidak ada yang perlu dikhawatirkan" dengan pakta tersebut.

Meskipun rincian pakta tersebut belum diungkapkan, Sogavare mengesampingkan adanya rencana pendirian pangkalan militerdan mengatakan kesepakatan itu mencakup kebijakan untuk melindungi proyek-proyek Cina karena kesepakatan dengan mitra tradisional Australia dinilai tidak lagi memadai.

Pada September 2019 pemerintah Sogavare memutuskan hubungan dengan Taiwan guna mendukung hubungan diplomatik dengan Cina.

November lalu, protes terhadap pemerintahan Sogavare berkobar menjadi kerusuhan di ibu kota Honiara, di mana sebagian besar Chinatown kota itu dibakar.

Saat itu Australia mmenempatkan sekitar 100 polisi dan pasukan penjaga perdamaian militer sebagai tanggapan atas permintaan Kepulauan Solomon. Mereka bergabung dengan pasukan dari Selandia Baru, Fiji dan Papua Nugini. ae/yf (Reuters, AFP)

Baca Juga: Australia: Cina Sangat Mungkin Menempatkan Pasukan di Kepulauan Solomon

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI