Australia Inginkan Hubungan Tenang dengan Kep. Solomon Usai Klaim Invasi

Minggu, 08 Mei 2022 | 11:02 WIB
Australia Inginkan Hubungan Tenang dengan Kep. Solomon Usai Klaim Invasi
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami belum diminta untuk menarik (pasukan)," ujar Dutton. Pakta keamanan tersebut memang menjadi masalah utama bagi Morrison dalam menghadapi pemilu.

Morrison, yang akan menghadapi pemilihan federal 21 Mei mendatang, banyak dikritik atas kebijakan luar negeri pemerintahnya setelah negara kepulauan di Pasifik itu menandatangani pakta keamanan dengan Cina bulan lalu.

Partai oposisi mengkritik bahwa pakta tersebut membuat Australia "kurang aman" dan merupakan kegagalan utama diplomasi oleh pemerintahnya.

Dalam debat jelang pemilu pada hari Kamis, oposisi Partai Buruh mengatakan bahwa hubungan dengan Kepulauan Solomon telah memburuk.

Australia juga dinilai perlu berinvestasi lebih banyak dalam berdiplomasi dengan Pasifik, dan bukan hanya menambah anggaran pertahanan.

"Mereka telah gagal dalam seni tata negara," kata juru bicara pertahanan Partai Buruh, Brendan O'Connor.

Benturan komunikasi antarbudaya

Tanpa menyebutkan negara tertentu, Perdana Menteri Solomon Manasseh Sogavare mengatakan telah ada "peringatan intervensi militer" jika kepentingan negara lain diganggu di Kepulauan Solomon.

"Dengan kata lain, Tuan Ketua, kami diancam dengan invasi. Dan itu serius," ujar Sogavare. "Kita diperlakukan seperti anak TK yang berjalan-jalan dengan pistol Colt 45s di tangan, dan karena itu perlu diawasi," tambahnya.

Baca Juga: Australia: Cina Sangat Mungkin Menempatkan Pasukan di Kepulauan Solomon

"Kami terhina."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI