Menurutnya, Taliban sengaja memberangus hak dasar seperti hak bersekolah bagi anak perempuan sebagai sandera politik.
"Mereka ingin menggunakan hak-hak ini sebagai alat untuk memperkuat posisinya dalam negosiasi.”
Namun begitu, krisis kemanusiaan di Afganistan tidak lagi menjadi pusat perhatian, terutama sejak berkecamuknya perang di Ukraina.
Saat ini, minoritas dan kaum perempuan Afganistan dibiarkan sendirian menghadapi cengkraman Taliban.
Hal ini diungkapkan Sardar Mohammad Rahman Ugheli, bekas duta besar Afganistan untuk Ukraina.
Dia mengritik betapa masyarakat internasional telah "melupakan” warga Afganistan. "Bahkan media-media internasional juga tidak lagi banyak meliput krisis di Afganistan,” katanya, sembari menambahkan minimnya perhatian dunia membebaskan Taliban untuk menerapkan kebijakan yang lebih ketat.
Laporan tambahan oleh Ahmad Hakimi (rzn/pkp)

Baca Juga: Taliban Larang PUBG dan TikTok, Dianggap Menyesatkan Generasi Muda