Cerita Sewu Dino Lengkap, Kisah yang Lebih Mengerikan dari KKN di Desa Penari!

Kamis, 19 Mei 2022 | 20:23 WIB
Cerita Sewu Dino Lengkap, Kisah yang Lebih Mengerikan dari KKN di Desa Penari!
Cerita Sewu Dino Lengkap Lebih Mengerikan dari KKN di Desa Penari (Twitter/SimpleMan)

Sri merasa ngeri, sekarang ia tahu sesuatu. Namun, ada satu lagi yg harus ia cari kebenaranya. Bila benar pertanyaanya lengkap, begitupun jawabanya tidak hanya Dela yg hidup di ujung maut. Tapi mereka bertiga semua,m terjerat dalam satu garis weton yg sama. Sejahat itu keluarga ini untuk harga nyawa mereka semua. 

Terdengar suara ketukan pintu, Sri dan Erna pun langsung berdiri. 

"mbah Tamin muleh Sri, ayo takon mbah asu iku, pokoke kudu  di jelasno onok opo ambeh cah gendeng iki" (Mbah tamin pulang Sri, ayo kita tanya orang tua anj*ng itu, dia harus menjelaskan semuanya, ada apa sama anak gila ini" 

Erna pergi, Sri baru ingat pesan mbah Tamin. Ia langsung bergegas bersiap menghentikan Erna, Sri lari mengejar Erna. Untungnya, ia masih sempat mencengkram lengan Erna mereka terdiam di depan pintu rumah. Suara ketukan itu, terdengar lagi, setiap ketukanya, terdiri dari 3 ketukan, 

Semakin lama, ketukanya semakin cepat, semakin cepat, semakin cepat. Sampai, tidak ada ketukan lagi. Erna dan Sri saling berpandangan bingung keheningan menenggelamkan mereka di dalam rumah itu. Sebelum sesuatu menggebrak pintu dengan keras, hingga membuat mereka tersentak. 

Mereka hanya diam, berusaha tidak bersuara. Lalu dari belakang, seseorang melangkah masuk. Dini, melihat 2 temanya, terlihat kacau balau. Ia bingung, kemudian berujar "ga krungu mbah Tamin nyelok ta, ndang di bukak lawange" (kalian gak denger mbah tamin manggil, buka pintunya). 

"he, ojok ngawor koen" (jangan ngawur kamu) celoteh Erna, namun Dini memaksa, bahkan Sri yg memegang tanganya. Dini pelototi, sampe akhirnya mereka mengalah. 

Dini membuka pintu, di sana mbah Tamin berdiri. Ia hanya diam, menatap mereka semua. Sebelum melangkah masuk ke rumah anehnya, malam itu wajah mbah Tamin tampak merah padam ia tidak berbicara kepada mereka. Tidak membahas kenapa pintunya tidak langsung di buka padahal ia sudah memanggil-manggil daritadi. 

Namun, Sri merasa mbah Tamin tahu bahwa ia baru saja lalai terhadap Dela. Sri dan yg lain mengikuti mbah Tamin. Beliu, masuk ke dalam kamar Dela. Lalu perlahan, ia membuka keranda bambu kuning. Ia membukanya, kali ini tanpa mengikat Dela terlebih dahulu seakan ingin mengulang kesalahan Sri. 

Baca Juga: Link Nonton Sewu Dino, Film Horor Diangkat dari Cuitan Viral SimpleMan

Hanya Sri dan Erna yang memandang hal itu dengan ngeri. Sri mendekat perlahan, seakan ingin melihat lebih dekat apa yg orang tua itu lakukan. Lalu, tiba-tiba mata Dela terbuka, ia melihat mbah Tamin. Menatapnya cukup lama, sebelum menangis meraung layaknya gadis kecil. 

"Loro ki, loro" (sakit ki, sakit sekali) 

Dela hanya menangis. 

Mbah Tamin hanya bisa membelai rambut Dela, berusaha menenangkanya. Pemandangan itu seperti melihat seorang ayah dan anak yg saling mengasihi. Namun, Sri masih belum mengerti kenapa seakan Dela yang ini berbeda dengan Dela yg Sri dan Erna temui tadi. Apa yang terjadi sebenarnya? 

"sing sabar yo nduk, mari iki puncak lorohmu" (sabar ya nak, sebentar lagi adalah puncak rasa sakitmu) ucap mbah Tamin, ia masih mengelus rambut Dela. 

Lalu, Dela melirik Sri dan yg lain yang hanya diam mematung, tatapanya seakan mengucapkan "terimakasih sudah mau merawat saya" 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI