Dalam pernyataannya, Pemerintah Kiribari menyebut kunjungan ini "menjadi tonggak penting dalam hubungan Kiribati-China" sejak pemulihan hubungan diplomatik di tahun 2019.
Meningkatnya pengaruh di kawasan
Sementara itu media pemerintah China sudah membuat pemberitaan mengenai lawatan ini sebagai bukti meningkatnya pengaruh China di kawasan Pasifik.
"Kunjungan Wang ke kawasan Pasifik selatan setelah serangkaian kegiatan diplomatik Amerika Serikat di Asia, termasuk KTT dengan pemimpin ASEAN dan kunjungan Presiden AS ke Jepang dan Korea Selatan, yang dimasukkan untuk menangkal pengaruh China," kata tabloid Global Times mengutip pengamat China.
"AS berusaha mengatasi China dengan Strategi Indo-Pasifik, tapi sekarang jejak China ada di mana-mana di kawasan ini dan membuktikan bahwa strategi AS tidak berhasil," katanya.
"Usaha Washington dan Canberra untuk membentuk aliansi regional dengan sasaran China akan berakhir dengan kegagalan," tulis Global Times.
Pengamat dari Lowy Institute Jonathan Pryke mengatakan kunjungan "maraton dan bersejarah" oleh Menlu Wang Yi akan dipantau dengan seksama oleh negara-negara Barat.
"Tidak diragukan lagi bahwa para pengamat di negara Barat khawatir, baik karena meningkatnya keterlibatan China maupun karena mereka juga akan menandatangani sejumlah perjanjian," katanya.
"Namun bagi Menlu China yang sudah banyak bepergian ke berbagai negara, ini hanya akan menjadi kunjungan biasa," katanya.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
Baca Juga: Seberapa Besar Peran Warga China Australia Bagi Kemenangan Partai Buruh?