Menlu China Wang Yi akan Kunjungi 8 Negara Pasifik Termasuk Timor Leste

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 25 Mei 2022 | 13:06 WIB
Menlu China Wang Yi akan Kunjungi 8 Negara Pasifik Termasuk Timor Leste
Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat menghadiri KTT G20 di Roma, Italia, 30 Oktober 2021. (ANTARA/Reuters/Guglielmo Mangiapane/as)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pemerintah Kiribati dengan tegas membantah berita tersebut meski salah seorang pejabat pemerintah negara Barat mengatakan kepada ABC bahwa "mungkin saja terjadi".

Menlu Wang Yi juga akan mengunjungi Kiribati namun hanya akan berada di sana selama empat jam karena negara tersebut sedang menerapkan karantina ketat sehubungan dengan pandemi COVID.

"

Salah seorang sumber di pemerintahan negara Pasifik mengatakan kepada ABC terjadi "pembicaraan panjang dan intensif" mengenai kunjungan ke Kiribati, dan negara tersebut hanya setuju menerima kedatangan Wang Yi setelah adanya berbagai tekanan kuat dari China.

"

Dalam pernyataannya, Pemerintah Kiribari menyebut kunjungan ini "menjadi tonggak penting dalam hubungan Kiribati-China" sejak pemulihan hubungan diplomatik di tahun 2019.

Meningkatnya pengaruh di kawasan

Sementara itu media pemerintah China sudah  membuat pemberitaan mengenai lawatan ini sebagai bukti meningkatnya pengaruh China di kawasan Pasifik.

"Kunjungan Wang ke kawasan Pasifik selatan setelah serangkaian kegiatan diplomatik Amerika Serikat di Asia, termasuk KTT dengan pemimpin ASEAN dan kunjungan Presiden AS ke Jepang dan Korea Selatan, yang dimasukkan untuk menangkal pengaruh China," kata tabloid Global Times mengutip pengamat China.

"AS berusaha mengatasi China dengan Strategi Indo-Pasifik, tapi sekarang jejak China ada di mana-mana di kawasan ini dan membuktikan bahwa strategi AS tidak berhasil," katanya.

Baca Juga: Seberapa Besar Peran Warga China Australia Bagi Kemenangan Partai Buruh?

"Usaha Washington dan Canberra untuk membentuk aliansi regional dengan sasaran China akan berakhir dengan kegagalan," tulis Global Times.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI