Salah satu kebijakan Partai Buruh adalah untuk menghilangkan visa pertanian dan menciptakan skema baru yang mengutamakan pekerja asal Pasifik, melalui program 'Pacific Australia Labour Mobility' (PALM).
Namun menurut Ellie, mereka tetap perlu memberikan kesempatan bagi warga Indonesia untuk bisa bekerja di bidang-bidang yang memerlukan, termasuk perkebunan, perikanan, dan lain sebagainya.
"Orang Indonesia, terutama generasi muda Indonesia perlu diberi kesempatan untuk bekerja di sini, di perkebunan, kilang anggur, perikanan, di mana pun yang membuat mereka bisa bekerja dan belajar," katanya.
"Dan nanti bisa kembali ke Indonesia dan menerapkannya di situ," tambahnya.
Anggota parlemen baru
Pada umumnya warga asal Indonesia di Australia yang sudah memberikan suara ini memberikan dukungan bagi munculnya anggota parlemen baru dari latar belakang yang berbeda-beda dan juga dari generasi yang lebih muda.
"Ini bagus munculnya para cendekiawan muda, juga dari berbagai latar belakang etnis berbeda," kata Santi.
"Kita harus mau mendengarkan dari generasi muda, karena masa depan kan milik mereka nantinya. Mereka bisa menyumbangkan pemikiran mereka sejak sekarang," katanya.
Munculnya para anggota parlemen dari berbagai latar belakang etnis, menurut Lugas Aprijanto, juga bisa mendorong diaspora Indonesia di Australia untuk melakukan hal yang sama terjun ke dunia politik.
"Semua masalah politik itu akan dibicarakan di parlemen. Jadi kalau ada wakil dari kalangan Indonesia kepentingan kita juga bisa diperjuangkan di sana," katanya.
Baca Juga: Kemenangan Caleg Partai Buruh Sam Lim Mengejutkan dalam Pemilu Australia
Lugas mengutip pidato PM Anthony Albanese saat menyatakan kemenangan hari Sabtu malam sebagai hal yang penting dan bagus untuk diingat.