Ada Jajaran Sebut Tidak Bakal Tolerir Aksi Kekerasan Ketum Bravo Lima, Ahmad Zazali: Malah Memperkeruh Situasi

Rabu, 08 Juni 2022 | 13:45 WIB
Ada Jajaran Sebut Tidak Bakal Tolerir Aksi Kekerasan Ketum Bravo Lima, Ahmad Zazali: Malah Memperkeruh Situasi
Ali Fanser Marasabessy (kanan) bersama putranya, Faisal Marasabessy dengan mobil X-Trail berwarna silver yang rupanya pelat mobil tersebut palsu. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Pemuda Pejuang Bravo Lima, Ahmad Zazali merespons pernyataan Ketua Bidang Kepemudaan Dewan Pimpinan Pusat Pejuang Bravo Lima (DPP PBL) Kevin Haikal terkait kasus yang melibatkan Ketua Umum Pejuang Pemuda Bravo Lima, Ali Fanser Marasabessy dan putranya, Faisal Masarabessy. Kala itu, Kevin menyebut kalau ia tidak bakal mentolerir tidakan kekerasan yang diduga dilakukan Ali dan Faisal.

Ahmad menilai pernyataan Kevin tersebut malah semakin memperkeruh situasi.

"Memperkeruh (dan), tendensius," kata dia saat dihubungi Suara.com, Rabu (8/6/2022).

Ahmad mengatakan bahwa sebelum mengeluarkan pernyataan ke publik, sebaiknya Kevin melakukan klarifikasi ke Ali Fanser Marasabessy.

"Harusnya diklarifikasi dulu AFM (Harus diklarifikasi dulu AFM sebelum ybs buat statement) sebelum yang bersangkutan buat statement," kata Ahmad Zazali.

Terlebih, Ahmad menyebut kalau sebelum mengeluarkan pernyataan ke publik, Kevin Haikal tidak melakukan koordinasi dengan pengurus Pejuang Bravo Lima, termasuk dirinya.

"Ya belum (koordinasi)," kata Ahmad Zazali.

Pernyataan Kevin Haikal

Kevin Haikal sempat menyampaikan kalau dirinya tidak akan mengintervensi proses hukum yang tengah menimpa Faisal Masarabessy, anak Ketua Umum Pemuda Bravo Lima, Ali Fanser Marasabessy.

Baca Juga: Kasus Pemukulan Anak DPR, Pejuang Bravo Lima Ungkap Jabatan Ali Fanser: Hanya Ketua Sayap

Kevin menegaskan, kasus penganiayaan yang dilakukan Faisal terhadap Jusin Frederick, putra politisi PDIP Indah Kurnia, tidak ada kaitannya dengan organisasi Bravo 5. Ia menegaskan, pihaknya tidak mentolerir setiap bentuk kekerasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI