"Belajar dari kesalahan orang lain, jangan sampai mengulangi kesalahan yang sudah diperingatkan oleh orang lain," imbuh warganet lain.
"Setidaknya sender menyesal, bisa jadi pelaaran," tambah lainnya.
"Menyeramkan, entah apa pikiran para perempuan yang tega membunuh janin tidak berdosa karena perbuatan dosa," tulis warganey di kolom komentar.
"Pengalaman yang sangat buruk, menyesal adalah jalan terakhir. Semangat mba," timpal lainnya.
Efek Aborsi Sembarangan Pada Kesehatan
Memang ada banyak faktor yang mempengaruhi kehamilan setelah aborsi. Berikut fakta medis yang dapat membantu Anda memahami mengapa aborsi bisa jadi menimbulkan masalah.
Gangguan hormonal
Ketika kehamilan dihentikan secara paksa, maka tubuh akan 'bingung'. Sistem reproduksi akan terganggu dan menimbulkan ketidak-seimbangan hormon dalam tubuh. Selain itu dalam proses bedah aborsi, dibutuhkan scraping (pembersihan) menyeluruh dari dinding rahim (uterus) yang berupa jaringan lembut. Hal ini dapat mengakibatkan pembentukan jaringan parut yang mengakibatkan embrio tidak tertanam kuat di rahim.
Jeda waktu
Baca Juga: Viral Bocah Penjual Donat Putus Sekolah, Tak Punya Teman karena Sering Dibully
Memutuskan segera hamil setelah aborsi bukanlah ide yang bagus. Rahim butuh waktu untuk menyembuhkan dan jika Anda tidak memberikan waktu untuk istirahat kemungkinan terjadi keguguran lagi akan lebih besar.
Gangguan ovulasi
Jika Anda melakukan aborsi dengan mengonsumsi obat tertentu, bisa memicu penyimpangan ovulasi. Ovulasi adalah proses yang sangat rumit di mana rahim melepaskan telur matang setiap bulan. Satu dari tiga perempuan yang melakukan aborsi mengeluhkan gangguan ovulasi.
Kista
Tablet hormon yang diberikan untuk aborsi bersifat merangsang ovarium yang bisa memicu terbentuknya kista. Dan seperti yang sudah banyak diungkap ovarium polikistik atau kista merupakan salah satu penyebab utama infertilitas pada perempuan.
Masa subur terpotong