Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail Sebagai Bukti Ketaatan Kepada Allah SWT

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 03 Juli 2022 | 10:17 WIB
Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail Sebagai Bukti Ketaatan Kepada Allah SWT
Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail Sebagai Bukti Ketaatan Kepada Allah SWT (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketika sampai di kediamannya, pada malam hari Nabi Ibrahim yang tengah tertidur bermimpi lagi. Ini merupakan mimpi yang sama dengan mimpi sebelumnya. Namun kali ini suara di dalam mimpi tersebut terdengar sangat jelas. 

"Wahai, Ibrahim! Sembelilah Ismail untuk berkurban kepada Allah SWT!" demikianlah suara dalam mimpi Nabi Ibrahim AS. 

Nabi Ibrahim lalu terbangun dengan perasaan yang gundah. Menjelang waktu subuh beliau pun tidak melanjutkan tidurnya. Ia mengambil air wudhu lalu membangunkan istri dan anaknya untuk beribadah kepada Allah. 

Tak lama setelah ia bermimpi untuk kedua kalinya dengan perintah yang sama. Nabi Ibrahim kembali bermimpi lagi, mimpi ketiganya ini sama dengan mimpi pertama dan kedua. Hal inilah yang kemudian membuatnya yakin bahwa mimpi tersebut memang datang dari Allah SWT. 

Beliau merasa resah dan gelisah karena memikirkan harus menyembelih putranya. Karena selama ini Ismail merupakan putra satu-satunya yang tentu sangat ia sayangi. Disela-sela kegundannya itu, setan berkali-kali menghasut Nabi Ibrahim untuk membangkang perintah Allah, namun Nabi Ibrahim mampu menepisnya. 

Suatu hari, Nabi Ibrahim merasa sudah tidak mampu menanggung beban pikirannya itu. Kemudian ia bertekad menjalankan perintah Allah untuk menyembelih Nabi Ismail

Nabi Ibrahim lalu memanggil putranya, Ismail beliau memintanya untuk sabar dan tabah. Menyadari keresahan ayahnya, Ismail pun meminta Nabi Ibrahim untuk melaksanakan apapun perintah Allah dengan terlebih dahulu menjelaskan kepadanya. 

Dengan segenap kelapangan hati, Nabi Ibrahim pun menceritakan tentang mimpinya itu kepada putra yang ia sayangi itu. Setelah mendengarkan cerita sang ayah, wajah Ismail pun tidak berubah sama sekali justru semakin menunjukkan ketabahannya. 

Setelah selesai bercerita kepada putranya, Nabi Ibrahim kemudian bercerita kepada istrinya. Mendengar cerita suaminya Hajar hanya mampu menangis dan mendekap erat putranya. Ia tidak bisa berbuat apa-apa karena menyadari jika mimpi itu merupakan sebuah perintah dari Allah. 

Baca Juga: 5 Amalan Bulan Dzulhijjah Sesuai Sunnah, Amalkan Agar Mendapat Keberkahan

Setelah semua keluarganya tahu, Nabi Ibrahim pun berencana segera menjalankan perintah Allah. Namun iblis dengan berbagai macam jelmaanya sempat menggoda Nabi Ibrahim. Iblis pun menyerah dan mereka pergi karena tidak mampu menggoyahkan iman Nabi Ibrahim yang begitu kuat. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI