4. Cerita Kapolres Jombang Seorang Diri Lakukan Negosiasi
Kapolres Jombang Nurhidayat menyebut video yang beredar di media sosial adalah momen dirinya bernegosiasi dengan Kiai Mukhtar pada Minggu (3/7/2022) tentang kasus MSAT. Lokasi negosiasi itu berada di kediaman Kiai Mukhtar yang biasa dipakai untuk menyampaikan tausiyah kepada para jemaah.
Nurhidayat mengaku tak ingin berdebat banyak saat Kiai Mukhtar sedang bicara. Hal ini karena situasinya tengah rawan, mengingat saat itu dihadapkan dengan ratusan jemaah yang mudah diprovokasi.
"Saya pikir negosiasi di ruangan khusus, ternyata saya dihadapkan ke jemaah yang mudah diprovokasi. Sangat rawan sekali, makanya saya tidak berdebat lama," kata Nurhidayat pada Senin (4/7/2022).
5. Dijaga Ratusan Personel-Negosiasi Temui Jalan Buntu
Sayangnya negosiasi yang dilakukan Nurhidayat tersebut menemui jalan buntu. Kiai Mukhtar menolak permintaan polisi untuk menyerahkan MSAT. Terlebih sang kiai menilai putranya menjadi korban fitnah dalam kasus pencabulan santriwati tersebut.
Hingga pada akhirnya polisi mengalah dengan meninggalkan ponpes Kiai Mukhtar. Ketiga negosiasi tersebut, Polres Jombang menerjunkan sekitar 200 personel berseragam dan berpakaian preman di Ponpes Shiddiqiyyah dan sekitarnya.
Bahkan ada juga Kodim 0814 Jombang yang memberikan bantuan 30 personel untuk bersiaga di markas Koramil Ploso. Sedangkan personel yang dipimpin Direskrimum Polda Jatim bersiaga di luar pondok.
6. Sempat Kejar-Kejaran Bak Film Koboi
Upaya penangkapan MSAT pada Minggu (3/7/2022) malam kemarin menjadi lanjutan penyergapan yang gagal dilakukan kepolisian. Padahal ketika itu tim gabungan Resmob Polda Jatim dan Satreskrim Polres Jombang telah menyergap dengan iring-iringan 13 mobil.
Aksi kejar-kejaran polisi dan rombongan MSAT itu dinilai seperti film koboi. Polisi berhasil menghentikan 11 mobil namun mereka tidak berhasil menemukan MSAT.
DPO kasus pencabulan santriwati itu diduga berada di salah satu dari 2 mobil yang lolos dari penyergapan. Sedangkan salah satu mobil yang dihentikan polisi sempat melakukan perlawanan.
Polisi pun sempat menyita air gun dalam penyergapan MSAT tersebut. Namun hingga kini belum diketahui siapa pemiliknya karena air gun beserta amunisinya masih diamankan di Polda Jatim.
Senjata air gun tersebut ditemukan tim gabungan Resmob Polda Jatim dan Satreskrim Polres Jombang di dalam mobil Isuzu Panther yang dikemudikan pria berinisial D.
Mobil itu dipakai D melakukan perlawanan dengan memepet dan hendak menabrak anggota Resmob Polda Jatim yang melakukan pengejaran menggunakan sepeda motor untuk memburu MSAT.