Ini Isi Lengkap Khotbah Wukuf di Arafah: Perbedaan Bukan Untuk Dimusuhi

Jum'at, 08 Juli 2022 | 20:38 WIB
Ini Isi Lengkap Khotbah Wukuf di Arafah: Perbedaan Bukan Untuk Dimusuhi
Wukuf di Arafah. (Pixabay/konevi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Inilah ayat dalam Al-Qur'an yang menyebutkan secara langsung istilah haji Akbar yang juga pernah dialami oleh Rasulullah. Ayat ini juga merupakan maklumat atau pemberitahuan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar yang terjadi pada tahun ke9 Hijriah.

Haji akbar memang spesial dan memiliki kelebihan serta keistimewaan dibanding dengan musim-musim haji lainnya. Disebutkan dalam Kitab Mughni
al-Muhtaj Jilid I halaman 497 beberapa keistimewaan haji akbar menurut ulama kalangan syafi'iyyah:

Artinya: Ulama kalangan Syafiiyyah mengatakan: dikatakan, jika hari Arafah jatuh pada hari Jumat, maka seluruh yang berkumpul di Padang Arafah akan langsung mendapat ampunan dari Allah tanpa perantara. Dan bila (wukuf) di selain hari Jumat, maka ampunannya melalui perantara.

Artinya, Allah memberikan ampunan orang yang berdosa (yang wukuf) karena adanya orang baik (yang wukuf).

Hadirin dhuyufurrahman yang dimuliakan Allah Pada momentum haji akbar ini, mari kita merenungkan perjalanan kehidupan kita sekaligus mengambil ibrah sebagai modal menghadapi masa depan. Mari kita ber-muhasabah, bahwa kehadiran kita ke Tanah Suci ini berasal dari arah yang berbeda-beda.

Kita disatukan oleh Allah dalam keragaman bangsa, suku, budaya, bahasa, dan banyak perbedaan lainnya yang merupakan sunnatullah.

Kita disatukan dalam Islam rahmatan lil alamin melalui tuntunan syariat menjalankan kewajiban haji di Tanah Suci. Dengan hal ini kita diingatkan betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathaniyah.

Allah berfirman dalam al-Qur'an surat Al Imran 103:

Artinya: "Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat ayat- Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk."

Baca Juga: Kasus Covid Landai, Menag Yaqut Tetap Minta Jemaah Patuhi Prokes

Ahli tafsir menjelaskan bahwa ayat ini turun untuk mengingatkan umat Nabi Muhammad bahwa dahulu pada masa jahiliah, masyarakat saling bermusuhan sehingga timbullah perang saudara beratusratus tahun lamanya, seperti perang antara kaum Aus dan Khazraj. Allah kemudian mempersatukan hati mereka dengan datangnya Nabi Muhammad  dan mereka masuk ke dalam agama Islam dengan berbondong-bondong.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI