"Strategi (digitalisasi) ini bergantung pada koordinasi kebijakan antar-kementerian. Tanpa koordinasi yang baik, target bansos digital yang tepat sasaran dan meringankan beban dan mempercepat target (penyaluran) tidak bisa tercapai," tambahnya.
Meski masih ada kendala dalam pelaksanaannya, Muhadjir optimistis digitalisasi dapat dilakukan dalam penyelenggaraan layanan penyaluran bansos.
Mengingat menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 jumlah pengguna Internet di Indonesia mencapai 204 juta dan 63 persen penduduk Indonesia sudah menggunakan telepon seluler.
"(Dengan kondisi yang demikian) seharusnya kita siap melaksanakan program digitalisasi bansos ini," katanya. (Antara)