Manfaat Vasektomi Untuk Kesehatan: Kebijakan Baru Dedi Mulyadi Tapi Diharamkan MUI

Andi Ahmad S Suara.Com
Kamis, 01 Mei 2025 | 22:55 WIB
Manfaat Vasektomi Untuk Kesehatan: Kebijakan Baru Dedi Mulyadi Tapi Diharamkan MUI
Manfaat Vasektomi Untuk Kesehatan [Foto: Freepik].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi membuat gebrakan baru atau kebijakan baru soal syarat bansos di Jabar. Dia mengusulkan vasektomi yang kini mendapatkan sorotan hingga diharamkan MUI.

Melansir dari berbagai sumber, ternyata Vasektomi memiliki manfaat sangat baik untuk kesehatan pria.

Vasektomi merupakan prosedur kontrasepsi (pengendalian kelahiran) permanen pada pria, yang dilakukan dengan cara memutus penyaluran sperma ke air mani.

Alhasil, air mani tidak lagi mengandung sperma, sehingga tidak dapat menghasilkan pembuahan. Kendati demikian, perlu diketahui bahwa seorang pria yang melakukan vasektomi masih dapat mengalami orgasme dan ejakulasi.

Selain itu, prosedur ini juga tidak memberikan perlindungan dari infeksi menular seksual. Untuk melakukan vasektomi, terdapat dua teknik bedah yang bisa dilakukan, yaitu teknik konvensional dan teknik tanpa pisau bedah.

Persiapan Sebelum Prosedur Vasektomi

Sebelum prosedur vasektomi dilakukan, dokter akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan secara menyeluruh kepada pasien. Pada pertemuan awal (kunjungan konsultatif), dokter akan membahas:

  • Pemahaman bahwa prosedur ini bersifat permanen, dan itu bukan pilihan yang baik jika ada kemungkinan seseorang ingin menjadi ayah di masa depan.
  • Apakah memiliki anak dan bagaimana perasaan pasangan tentang keputusan itu.
  • Metode kontrasepsi lain yang tersedia.
  • Apa yang melibatkan operasi dan pemulihan vasektomi, dan kemungkinan komplikasi yang mengintai.
  • Beberapa dokter keluarga atau dokter praktek umum melakukan vasektomi, tapi kebanyakan dilakukan oleh dokter spesialis sistem reproduksi pria (ahli urologi).

MUI Haramkan Vasektomi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat menyatakan penolakan terhadap usulan sterilitas pria melalui prosedur vasektomi yang belakangan dikemukakan oleh Dedi Mulyadi. MUI menilai, tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip dasar syariat Islam karena bersifat permanen dan berpotensi menghilangkan kemampuan reproduksi secara mutlak.

Baca Juga: Vasektomi Haram! MUI Tolak Syarat Bansos Ala Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Dok. Pemprov Jabar)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Dok. Pemprov Jabar)

Ketua MUI Jawa Barat, KH Rahmat Syafei, menegaskan bahwa fatwa terkait keharaman vasektomi telah ditegaskan dalam forum Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-IV yang digelar di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, pada tahun 2012.

"Segala bentuk kebijakan yang menyangkut kesehatan reproduksi harus tetap mengacu pada prinsip syariat. Dalam hal ini, vasektomi dipandang haram karena termasuk tindakan pemandulan permanen yang tidak dibenarkan dalam Islam," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Kamis (1/5/2025).

Vasektomi, kata Rahmat, dimungkinkan apabila ada kondisi-kondisi tertentu seperti untuk menghindari risiko kesehatan yang serius dan tidak menyebabkan kemandulan permanen.

"Boleh dilakukan kalau tujuannya tidak menyalahi syariat seperti kesehatan, tidak menyebabkan kemandulan permanen, ada jaminan fungsi reproduksi seperti semula apabila diinginkan, tidak menimbulkan bahaya atau mudharat pada yang bersangkutan," ucapnya.

Diketahui KB vasektomi ini menjadi sorotan setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melontarkan rencana untuk menjadikan KB pada pria ini sebagai syarat satu keluarga untuk menerima bermacam bantuan mulai dari beasiswa hingga bantuan sosial lainnya.

Menurut Rahmat, persyaratan KB untuk penerimaan bansos atau berbagai insentif boleh-boleh saja untuk dilakukan, namun dia mengingatkan ada persyaratan yang harus dilalui khususnya untuk vasektomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI