Apa Itu Malam 1 Suro? Ini Sejarah hingga Mitos Tahun Baru Jawa

Rabu, 13 Juli 2022 | 12:10 WIB
Apa Itu Malam 1 Suro? Ini Sejarah hingga Mitos Tahun Baru Jawa
Kirab Kerbau Bule milik Keraton Surakarta Hadiningrat pada peringatan Malam 1 Suro. - apa itu malam 1 suro (Antara/Maulana Surya)

Salah satu pantangan di malam 1 suro adalah tidak boleh bepergian ke luar rumah. Jika tetap nekat pergi ke luar, ada mitos yang mengatakan kesialan dan juga keburukan akan datang menimpa orang itu. 

2. Dilarang Pindah Rumah 

Mitos lainnya yaitu orang jawa tidak boleh pindah rumah pada saat malam 1 Suro. Karena terdapat penanggalan dalam kalender jawa jika akan pindah rumah. 

3. Tidak Mengadakan Pesta 

Menurut masyarakat Jawa yang percaya dengan penanggalan jawa, mereka tidak boleh mengadakan pesta di bulan Suto. Termasuk menikahkan anaknya di bulan Suro. 

4. Menjaga Lisan 

Bulan Suro dianggap sebagai bulan sial, namun doa-doa yamg dipanjatkan akan mudah terkabul. Sama halnya ketika mengeluarkan perkataan buruk. Maka masyarakat dianjurkan untuk menjaga lisannya. 

5. Makhluk Halus Bergentayangan 

Di malam 1 Suro akan diselimuti misteri menyeramkan seputar makhluk halus. Konon, pada malam tersebut, makhluk gaib dengan berbagai jenis akan bergentayangan karena malam itu merupakan pestanya makhluk gaib. 

Baca Juga: Viral Kontes Putri Jawa Suriname 2022, Ada Gadis Bernama Ngadino, Amatrejo, dan Katidjo

Ragam Perayaan 1 Suro di Jogja dan Solo 

Perayaan malam 1 Suro di Solo, identik dengan kirab hewan khusus yang disebut dengan kebo (kerbau) bule. Kebo bule menjadi salah satu daya tarik sendiri bagi warga yang menyaksikan perayaan malam satu Suro. Hewan tersebut konon dianggap keramat oleh masyarakat Solo. 

Kebo Bule dinamai dengan Kyai Slamet. Kebo tersebut bukanlah sembarang kerbau, karena hewan ini termasuk pusaka yang sangat penting milik keraton Solo.

Berdasarkan kisah dalam buku Babad Solo karya Raden Mas (RM) Said, leluhur kebo bule menjadi hewan klangenan atau hewan kesayangan Paku Buwono II, sejak istananya masih berada di Kartasura. Yang berada sekitar 10 kilometer arah barat dari keraton yang ditempati sekarang. 

Berbeda dengan perayaan malam satu suro di Solo, iring-iringan kirab di Yogyakarta biasanya akan identik dengan membawa keris dan benda pusaka. Kirab akan siikuti oleh para abdi dalem keraton.

Terdapat beberapa hasil kekayaan alam yang dibentuk menjadi gunungan tumpeng serta benda pusaka menjadi sajian khas dalam iring-iringan kirab yang kerap dilakukan di dalam tradisi Malam Satu Suro. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI