Sehari Bersama Yahudi Ortodoks di Sinagoge Tersembunyi di Sudut Jakarta

Selasa, 26 Juli 2022 | 16:02 WIB
Sehari Bersama Yahudi Ortodoks di Sinagoge Tersembunyi di Sudut Jakarta
Kaum Yahudi yang beragama Yudaisme di Indonesia tengah menjalani ibadah. [Hadassah Indonesia]

Sangat sering mereka harus mengimpor bahan-bahan makanan yang berlabel kosher. Semua makanan harus kosher bila menjadi Yahudi ortodoks yang dikenal puritan dalam menjalani ritual.

“Biasanya kami mengimpor dari Singapura. Atau kalau sempat, kami beli sendiri di Bangkok Thailand.”

Elisheva Dinar Prasasti Wiriaatmadja, menunjukkan salah satu bahan makanan khoser atau halal bagi kaum Yudaisme. [Suara.com/Erick Tanjung]
Elisheva Dinar Prasasti Wiriaatmadja, menunjukkan salah satu bahan makanan khoser atau halal bagi kaum Yudaisme. [Suara.com/Erick Tanjung]

Makanan sangat penting dalam agama Yudaisme. Setiap perayaan hari keagamaan, identik dengan makan-makan.

“Aku rasa, agama yang paling banyak perayaannya ya Yahudi. Setiap bulan selalu ada, dan pasti makan-makan.”

Misalnya hari raya Purim, akan dirayakan dengan pesta pora, makan-makan dan minum-minum sampai mabuk. Meminum minuman beralkohol sampai mabuk saat Purim itu bagian dari ritual.

Purim dirayakan untuk memperingati sejarah bangsa Yahudi yang hendak dibantai oleh suatu kaum penghasut raja Mesir kuno.

Kaum penghasut raja untuk membunuh orang-orang Yahudi ketika itu berpesta minum-minum hingga mabuk.

“Hanya saat bulan Tisha b’av yang tak ada makan-makan. Pada bulan itu kami puasa.”

“Lalu, bagaimana agar makanan bisa halal dimakan Yahudi ortodoks?” tanya saya.

Baca Juga: Jalan Sunyi Agama Baha'i

“Mirip Islam. Misalnya mau makan daging ayam, ya ayamnya harus dipotong oleh rabi.”

Karena belum mempunyai rabi atau pemuka agama Yahudi ortodoks di Indonesia, Eli dan yang lain mendatangkannya dari Singapura sekali setiap tiga bulan.

Hanya rabi kepala dan asistennya yang bisa memotong daging agar halal. Sebab, saat pemotongan, terdapat doa-doa dan tata cara ritual.

“Kalau rabi sudah datang, jumlah ayam yang dipotong bisa banyak. Sekali pemotongan bisa sampai 2.000 ekor untuk persediaan.”

Setelah pemotongan, daging-daging ayam kosher itu dikirim ke para penganut Yahudi ortodoks yang tersebar di beberapa daerah seperti Medan, Jepara, Surabaya, dan Bali.

Rabi bukanlah orang sembarangan dalam Yahudi ortodoks. Setiap orang yang mau menjadi rabi, harus lebih dulu bersekolah di Yeshiva sejak usia enam tahun.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI