"Tapi sekarang bapak malah ditagih terus. Pokoknya kalau ditagih balik malah galakan dia. Takut banget, sampai ngancam-ngancam akhirat," lanjutnya.
Pengirim cuitan ini juga turut menanyakan, apakah baiknya sang ayah membayar utang terlebih dulu atau langsung potong pakai utang tetangganya.
Di akhir curhatannya, pengirim cuitan menerangkan bahwa utang yang dipinjam oleh ayahnya tidak sebanding dengan utang tetangganya.
Cuitan ini pun lantas banjir beragam komentar dari netizen. Netizen mengungkapkan bahwa sebaiknya ayah dari pengirim cuitan tetap membayarkan utangnya.
Netizen juga memberikan saran bahwa harus ada bukti ataupun jaminan ketika akan terlibat dalam masalah utang-piutang.
"Balikin dulu utang ke dia. Besok tagih utang dia. Galakin balik. Balikin kata dia yang ngancem-ngancem bapakmu itu," kata netizen.
"Kalau mampu bayar utangnya, bayar aja nder. Karena beda akad. Selesaikan kewajiban," ujar netizen.
"Pastikan kalau ada yang berhutang dengan jumlah banyak bikin kuitansi atau surat perjanjian. Jadi kalau dia galak tempelin di jidatnya," ungkap netizen.
"Pentingnya sekarang utang-piutang harus ada jaminan dan tanda tangan di atas meterai sebagai bukti kuat akad. Jika dalam waktu x bulan, jaminan menjadi hak pemberi hutang, dan hutang dianggap lunas. Simple. Tapi jarang yang jalanin," terang netizen.