1. Momentum untuk Memperkuat Keimanan kepada Allah
Ujian yang mungkin saja muncul di bulan Safar adalah jalan untuk memperkuat keimanan. Sebagaimana telah tertuang dalam Alquran surat Yunus ayat 107, Allah berfirman:
Wa iy yamsaskallaahu bidurrin fa laa kaasyifa lahuu illaa huw, wa iy yuridka bikhairin fa laa raadda lifadlih, yusiibu bihii may yasyaa'u min 'ibaadih, wa huwal-gafurur-rahiim
Artinya:"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
2. Berpegang Teguh pada Ketetapan Allah SWT
Gambaran akan bala maupun musibah yang dikaitkan dengan bulan Safar semestinya membuat kita semakin berpegang teguh pada ketetapan Allah.
Bahwa hanya Allah SWT yang berhak atas segalanya sebagaimana firmannya dalam Surah At-Taubah ayat 51.
“Katakanlah, ‘Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami dan hanya kepada Allah, orang-orang beriman harus bertawakal. "
Demikianlah ulasan perihal keutamaan bulan Safar. Sesungguhnya semua waktu yang dikaruniai Allah adalah baik adanya. Maka manfaatkan segala waktu yang masih dimiliki dengan beribadah kepada Allah SWT.
Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Bulan Safar
Kontributor : Ulil Azmi