Agar semakin banyak dari mereka yang melanjutkan pendidikan dan meraih strata sosial yang lebih baik.
"Supaya yang wisuda lebih banyak lagi di ruangan ini. Bila perlu kita sewakan ruangan yang lebih besar kalau jumlahnya mencapai ribuan," kata Hermono.
PMI yang sudah mendapatkan gelar strata 1 atau bahkan strata 2, menurutnya, perlu menularkan semangat itu pada teman-teman pekerja migran lainnya agar ada semangat belajar. Tanpa pendidikan sulit mendapatkan strata sosial yang lebih baik.
"Tidak selalu harus melalui pendidikan formal. Yang penting belajar menjadi lebih tinggi stratanya. Satu hingga dua tahun ke depan harapannya lulusannya bisa ribuan, jadi kita sewa tempat lebih besar," kata Hermono.
Universitas Terbuka mewisuda 85 orang PMI yang bekerja di Malaysia secara bauran.
Wakil Rektor IV Universitas Terbuka Rahmat Budiman dalam sambutan wisuda mengatakan, UT berharap ke depan semakin banyak PMI di luar negeri yang melanjutkan pendidikan tinggi.
Saat ini, mahasiswa UT di Malaysia mencapai 2.328 orang, dan jumlah tersebut masih kecil jika dibanding total diaspora Indonesia yang ada di negeri jiran tersebut yang mencapai lebih dari 25.000 orang.
Lulusan terbaik wisudawan UT di Malaysia, yakni Aulia Diah Meireni dengan IPK 3,82 pada program studi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan, Monica Renjani dengan IPK 3,41 pada program studi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan dan Fiarti Meta Rosela dengan IPK 3,39 pada program studi Akuntansi.
Dari 85 wisudawan tersebut, 42 orang mengikuti wisuda secara luring (luar jaringan) di KBRI Kuala Lumpur, Malaysia, dan lima orang mengikuti wisuda secara daring (dalam jaringan) dari Johor, dan 38 orang dari Indonesia, karena kontrak kerja telah berakhir dan sudah kembali ke Tanah Air. (Antara)
Baca Juga: 85 Pekerja Migran di Malaysia Diwisuda UT, Lulusan Terbaik dengan IPK 3,82