Brigadir J pun dianggap tak mengakui perbuatannya dan Ferdy Sambo memerintahkan Richard dengan mengatakan, “Hajar Chard,”.
Terlihat pada rekonstruksi Brigadir J memohon kepada Bharada E agar tidak ditembak
Richard kemudian menembak Brigadir J dari jarak kurang lebih 2 meter sebanyak lima kali. Menurut Ferdy, kejadian itu disaksikan Bripka Ricky dan Kuat Ma’ruf.
Ferdy lalu mengambil senjata Brigadir J. Ia pun menembaki dinding dan sekitar ruangan seakan terjadi tembak menembak.
Versi Bharada E
Kepala Kepolisian Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan hal berbeda dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPR beberapa waktu yang lalu. Listyo mengatakan Bharada E mengaku sudah melihat Brigadir J terkapar di lantai di depan Ferdy Sambo.
Listyo juga mengatakan Bharada E mengaku tidak terlibat sejak awal dalam insiden tersebut. Bharada E juga mengaku melihat Sambo memegang pistol di depan Brigadir J yang sudah terjatuh di lantai.
Namun terdapat kesaksian lain dari Bharada E yakni Bharada E melihat Brigadir J memohon dan menunduk. Bharada E mengeluarkan senjata dari saku dan mengarahkan senjata ke Brigadir J lalu menembaknya.
Setelah itu, menurt Bharada E Ferdy Sambo juga menembak Brigadir J. Jenazah Brigadir J tergeletak di dekat tangga.
Baca Juga: Polres Metro Jakarta Barat Buka Suara soal Anggotanya yang Suruh Wartawan Bicara dengan Pohon
Demikian penjelasan terkait beda versi certa Bharada E dan Ferdy Sambo saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.