Sejarah G30S PKI Menurut Ahli Sejarah, Apa Peran Soeharto dan Soekarno?

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 06 September 2022 | 13:01 WIB
Sejarah G30S PKI Menurut Ahli Sejarah, Apa Peran Soeharto dan Soekarno?
sejarah G30S PKI - Film G30SPKI [Youtube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Gerakan ini bertujuan untuk membuat tentara kehilangan keseimbangan komando tinggi, mendiskreditkan para jenderal sebagai musuh nyata Sukarno, dan menggeser politik Indonesia ke kiri sehingga PKI dapat berkuasa dengan cepat. Gerakan ini terjadi pada momen sangat genting dalam politik Indonesia.

Pada 1965, satu-satunya kekuatan penting di pusat politik Indonesia adalah presiden, PKI dan tentara. Di bawah otoritas presiden "Demokrasi Terpimpin" Sukarno adalah yang tertinggi dan semua pemain politik harus mengelilinginya. Tetapi kesehatan Sukarno yang gagal membuat sistem tidak dapat bertahan tanpa batas waktu.

Ketidakpastian besar pada saat itu adalah apakah partai dan tentara akan menunggu sampai Sukarno goyah sebelum berusaha mengamankan kekuasaan, atau apakah keduanya akan mencari keuntungan awal dengan melancarkan kudeta.

Dengan menghadirkan gerakan tersebut sebagai tindakan defensif oleh loyalis Sukarno, Aidit berharap dapat melindungi partai dari kebuntuan politik yang tidak nyaman. Pada Agustus 1965, ia menguraikan rencana ini kepada temannya, pemimpin Tiongkok Mao Zedong.

Masukkan Soeharto yang menantang

Hilangnya para jenderal tidak membuat pasukan anti-komunis di ketentaraan tidak seimbang. Sebaliknya, Jenderal Soeharto yang relatif tidak dikenal, komandan cadangan strategis tentara, mengambil tindakan cepat.

Soeharto mengambil alih komando tentara. Dalam waktu 24 jam, ia membujuk dan mengintimidasi pasukan gerakan di Jakarta Pusat untuk menyerah. Dia kemudian merebut markas besar gerakan itu di pangkalan angkatan udara Halim, tepat di selatan ibu kota. Di sana, beberapa hari kemudian, mayat enam jenderal yang diculik ditemukan dibuang di sumur sempit.

Sukarno berusaha menjaga keseimbangan politik antara tentara dan partai. Pada sore hari tanggal 1 Oktober, ia menunjuk Jenderal Pranoto, salah satu dari sedikit jenderal senior yang tidak dikenal anti-komunis, sebagai komandan tentara sementara.

Tahukah Soeharto?

Baca Juga: Daftar Hari Besar Bulan September 2022, dari Hari Olahraga hingga G30S/PKI

Dari tahun ke tahun selalu muncul pertanyaan yang sama, apakah Soeharto tahu lebih banyak tentang rencana Gerakan 30 September daripada yang pernah dia akui? Dia umumnya dianggap non-politik dan hampir tidak akan terlibat dalam perencanaan kudeta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI