Iran Tembak Jatuh Pesawat Canggih Seharga Rp4,5 Triliun Milik Israel

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 20 Juni 2025 | 14:21 WIB
Iran Tembak Jatuh Pesawat Canggih Seharga Rp4,5 Triliun Milik Israel
Sebagai Ilustrasi - Pesawat tempur F-35A Lightning II [U.S. DepartmentofDefense]

Suara.com - Angkatan Bersenjata Iran dilaporkan berhasil menembak jatuh sedikitnya tiga unit jet tempur F-35 milik Israel. Insiden yang terjadi selama beberapa hari terakhir ini menandai sebuah momen penting dalam sejarah peperangan modern, sebab ini adalah pertama kalinya pesawat tempur siluman generasi kelima berhasil diintersepsi dan dijatuhkan oleh kekuatan udara. 

Kantor Hubungan Masyarakat Angkatan Darat Iran pada Sabtu (14/6/2025) lalu mengumumkan bahwa pertahanan udara Iran berhasil menembak jatuh jet siluman F-35 Israel yang ketiga, menyusul keberhasilan menumbangkan dua unit F-35 Israel lainnya pada malam sebelumnya.

Menurut laporan media Iran, Press TV, pada Senin (16/6/2025), pencapaian ini menjadikan Iran sebagai negara pertama di dunia yang berhasil menembak jatuh pesawat siluman generasi kelima tersebut. Prestasi ini diklaim meruntuhkan mitos "superioritas udara" Israel yang telah dibangun selama dua dekade terakhir, khususnya terkait kemampuan pesawat tempur tercanggih mereka.

Lebih lanjut, Press TV melaporkan bahwa jet tempur F-35 Israel tersebut berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara canggih Iran, yaitu Bavar-373. Bavar-373 adalah sistem rudal darat-ke-udara (SAM) jarak jauh yang dirancang khusus untuk menghadapi berbagai ancaman udara, termasuk pesawat tempur, rudal jelajah, dan rudal balistik. Kemampuan Bavar-373 dalam menyerang target pada jarak yang signifikan, termasuk pesawat tempur siluman canggih seperti F-35 dan F-22 (yang dioperasikan secara eksklusif oleh Amerika Serikat), kini menjadi sorotan utama dalam analisis kekuatan militer regional.

Spesifikasi Lockheed Martin F-35

Spesifikasi Lockheed Martin F-35 Lightning II, pesawat tempur buatan Amerika Serikat yang dihargai fantastis, mencapai sekitar Rp 1,5 triliun per unitnya. F-35 sendiri merupakan pesawat tempur generasi kelima yang sangat mutakhir, dirancang dengan kemampuan multiperan dan fitur siluman yang membuatnya sulit dideteksi radar. Pesawat ini diproduksi oleh raksasa kedirgantaraan AS, Lockheed Martin, dan hadir dalam tiga varian utama yang disesuaikan untuk kebutuhan operasional berbeda.

Varian pertama adalah F-35A (CTOL - Conventional Take Off and Landing), yang didesain untuk lepas landas dan mendarat secara konvensional dari landasan pacu, menjadikannya varian paling umum yang digunakan oleh Angkatan Udara AS dan sekutunya. Kedua, F-35B (STOVL - Short Take-Off and Vertical Landing), yang memiliki keunggulan dalam lepas landas jarak pendek dan pendaratan vertikal, ideal untuk operasi dari kapal serbu amfibi atau pangkalan udara dengan ruang terbatas.

Varian ini memiliki kapasitas bahan bakar internal yang sedikit lebih kecil. Ketiga, F-35C (CATOBAR - Catapult Assisted Take-Off But Arrested Recovery), yang dirancang khusus untuk operasi kapal induk dengan sayap yang lebih lebar dan sistem pendaratan yang dilengkapi kait penangkap. Perlu dicatat, Israel sendiri mengoperasikan tipe khusus jet tempur F-35I, yang direkayasa secara spesifik untuk menghindari radar, memungkinkan misi penetrasi dalam dengan risiko deteksi atau intersepsi yang minimal.

Meskipun harga F-35 bervariasi tergantung pada tipenya dan lot produksi, perkiraan harga per unit berdasarkan data terkini (sekitar Juli 2024 atau Lot 14) untuk F-35A berkisar antara USD 77,9 juta (sekitar Rp 1,21 triliun) hingga USD 110,3 juta (sekitar Rp 1,7 triliun).

Baca Juga: SBY Sebut Dunia di Ambang Malapetaka, Nasib Bumi Kini di Tangan 5 'Strong Men' Ini

Sementara itu, F-35B dihargai sekitar USD 101,3 juta (sekitar Rp 1,57 triliun) hingga USD 135,8 juta (sekitar Rp 2,2 triliun), dan F-35C berkisar antara USD 94,4 juta (sekitar Rp 1,46 triliun) hingga USD 117,3 juta (sekitar Rp 1,9 triliun). Penting untuk diingat bahwa harga ini bisa berfluktuasi tergantung negosiasi dan biaya dukungan seumur hidup pesawat (Life Cycle Cost) yang jauh lebih besar dari harga unit, diperkirakan mencapai total program sekitar US$1,51 Triliun (Rp23.508,87 Triliun) karena biaya operasional dan pemeliharaan jangka panjang.

Secara umum, F-35 dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih yang memungkinkannya menjadi pesawat multiperan yang mematikan. Fungsi utamanya meliputi pesawat tempur multiperan, pesawat serang, dan superioritas udara. Digerakkan oleh satu mesin Pratt & Whitney F135 dengan daya dorong mencapai 43.000 lb, F-35 memiliki panjang sekitar 15,6 - 15,7 meter dan tinggi 4,36 - 4,48 meter. Lebar sayapnya bervariasi, dari 10,7 meter untuk F-35A/B hingga 13,1 meter untuk F-35C. Berat kosong pesawat ini berkisar antara 13.154 kg hingga 15.686 kg, dengan berat lepas landas maksimum (MTOW) mencapai sekitar 31.800 kg untuk F-35A/C.

Dalam hal kinerja, F-35 mampu mencapai kecepatan maksimum Mach 1.6 (sekitar 1.960 km/jam). Jangkauan dengan bahan bakar internal dapat mencapai lebih dari 2.200 km untuk F-35A/C dan lebih dari 1.700 km untuk F-35B. Radius tempurnya juga impresif, dengan F-35A mencapai sekitar 1.239 km. Pesawat ini memiliki batas ketinggian operasional (Service Ceiling) hingga 18.288 meter dan batas-G hingga +9g untuk F-35A. F-35 dirancang untuk membawa kombinasi rudal udara-ke-udara (seperti AIM-120 AMRAAM, AIM-132 ASRAAM, AIM-9X Sidewinder), rudal udara-ke-darat (AGM-154 JSOW, AGM-158 JASSM), serta berbagai jenis bom (GBU-31 JDAM, bom laser-guided). Senjata ini dapat disimpan secara internal untuk menjaga kemampuan siluman atau pada cantelan eksternal.

Fitur utama F-35 meliputi desain siluman yang meminimalkan jejak radar, inframerah, dan akustik. Sistem avioniknya sangat canggih, dengan sensor canggih dan teknologi fusi data yang mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber (radar, Electro-Optical Distributed Aperture System/DAS, sensor inframerah) untuk memberikan gambaran medan perang yang komprehensif bagi pilot. Hal ini meningkatkan kesadaran situasional, peringatan rudal, dan penglihatan pilot siang/malam.

Selain itu, Helmet Mounted Display (HMD) memungkinkan pilot "melihat menembus" pesawat. F-35 juga memiliki konektivitas jaringan yang kuat untuk berbagi informasi dengan unit tempur lain dan fleksibilitas misi untuk melakukan berbagai tugas, menjadikannya salah satu pesawat tempur paling canggih dan mahal di dunia, yang dirancang sebagai tulang punggung kekuatan udara banyak negara sekutu AS selama beberapa dekade ke depan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI