Cerita Mantan Polisi Australia yang Membantu Korban Bom Bali 20 Tahun Lalu

SiswantoABC Suara.Com
Kamis, 22 September 2022 | 11:21 WIB
Cerita Mantan Polisi Australia yang Membantu Korban Bom Bali 20 Tahun Lalu
Warga berdoa saat peringatan 19 tahun tragedi bom Bali di Monumen Bom Bali, Badung, Bali, Selasa (12/10/2021). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya berutang budi besar kepada Frank Morgan," katanya.

"Saya tidak tahu bagaimana nasib saya dan bagaimana saya melewati semua ini tanpa dia di sana."

Nicolle selamat, dan Frank meninggalkan Bali empat hari kemudian, namun kejadian di Bali itu tidak pernah lepas dari ingatannya.

Dia kadang mengalami serangan panik dan untuk mengobatinya, ia pernah sangat tergantung pada kopi dan rokok.

'Kesedihan mendalam' menjelang 20 tahun peristiwa bom Bali

Tahun ini menjelang 20 tahun peringatan peristiwa Bom Bali, Frank terus merasakan kesedihan yang mendalam bagi para keluarga korban dan mereka yang mengalami luka-luka.

Dia juga tidak puas melihat hukuman yang ringan terhadap para teroris yang melakukan serangan.

Sama seperti banyak orang yang pernah mengalami peristiwa traumatik, Frank tidak suka berbicara banyak dari apa yang dilihatnya di Bali 20 tahun lalu.

Dia meninggalkan AFP pada tahun 2015, setelah bertugas selama 25 tahun.

Dia tidak lagi terlibat kontak dengan Nicolle Haigh atau Tim Fisher, namun pernah bertemu dengan Karen Smith sekitar 10 tahun lalu.

Baca Juga: Bom Bali, Jurnalisme Damai dan Jalan Kemanusiaan, Sigit Purwono Luncurkan Film Dokumenter

"Saya kira sesuatu yang terus ada di alam bawah sadar Anda akan memengaruhi hidup anda," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI