Cerita Mantan Polisi Australia yang Membantu Korban Bom Bali 20 Tahun Lalu

SiswantoABC Suara.Com
Kamis, 22 September 2022 | 11:21 WIB
Cerita Mantan Polisi Australia yang Membantu Korban Bom Bali 20 Tahun Lalu
Warga berdoa saat peringatan 19 tahun tragedi bom Bali di Monumen Bom Bali, Badung, Bali, Selasa (12/10/2021). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Frank Morgan pada awalnya mengira ada pesawat yang jatuh.

Peringatan: Artikel ini memberikan gambaran rinci yang bisa membuat sebagian pembaca merasa tidak nyaman.

Malam itu, 12 Oktober 2002, Frank yang bekerja sebagai polisi federal Australia (AFP) sedang berada di hotel di Bali.

Dia sedang di Bali untuk berlibur dari tugasnya sebagai penjaga misi perdamaian Australia di Timor Timur.

Beberapa jam sebelumnya Frank berada di Sari Club, minum bersama dengan beberapa petugas polisi AFP lainnya.

Ia kemudian memilih pulang lebih cepat ke hotel, dan berpisah dengan teman-temannya di Sari Club, saat turis mulai memadati kawasan Kuta karena harus terbang pagi-pagi keesokan harinya.

Jam 11 malam lewat sedikit, bom meledak

"Pikiran pertama saya adalah ada pesawat yang jatuh," katanya.

"Namun semakin lama, saya semakin menyadari ada sesuatu yang terjadi tidak jauh dari tempat saya berada. Dan saat itulah saya mulai melihat api dan asap muncul dari kawasan di sekitar Sari Club."

Ledakannya begitu kuat, sehingga beberapa jendela kaca di kamar hotel Frank yang berjarak 400 meter dari Sari Club, pecah.

Baca Juga: Bom Bali, Jurnalisme Damai dan Jalan Kemanusiaan, Sigit Purwono Luncurkan Film Dokumenter

Insting pertamanya adalah segera mendatangi lokasi kejadian, tetapi dia tidak bisa bergerak lebih jauh dari pelataran hotel karena para korban banyak yang mulai dievakuasi ke sana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI