Suara.com - Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini akan jatuh pada tanggal 8 Oktober 2022. Bersamaan dengan itu, kerap marak beredar mitos di bulan Maulid Nabi.
Maulid Nabi sendiri selalu jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahun. Banyak orang yang percaya mitos bulan Maulid Nabi atau bulan Rabiul Awal disebut-sebut sebagai bulan penuh larangan.
Salah satu mitos yang beredar adalah larangan memulai usaha dan melakukan pernikahan. Jika seseorang melaksanakan kegiatan tersebut saat Maulid Nabi maka katanya akan ditimpa mara bahaya dan kesialan.
Benarkah ada larangan menikah dan buka usaha di bulan Maulid Nabi? Buya Yahya, ulama dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah memberikan jawabannya.
“Tidak ada bulan menyesatkan, tidak ada bulan yang merugikan. Bulan rugi adalah bulan maksiat,” kata Buya Yahya dalam video di YouTube Channel Al-Bahjah TV yang diunggah pada 13 Desember 2016.
Memang banyak orang percara dengan adanya bulan-bulan yang merugikan. Orang pada zaman dahulu mempercayai beberapa bulan yang penuh bala salah satunya bulan Maulid yang bertepatan pada bulan Rabiul Awal dalam kalender Hijriah.
Namun, menurut Buya Yahya tidak ada bulan yang mendatangkan kerugian. Justru seluruh bulan merupakan bulan yang baik dan memiliki keberkahan di dalamnya.
Termasuk bulan Maulid Nabi atau Rabiul Awal. Apalagi bulan ini merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Apabila seseorang terlalu suudzon terhadap hal-hal yang dilakukan, justru bisa saja hal-hal buruk tersebut dapat benar-benar menimpanya.
Baca Juga: 4 Amalan Maulid Nabi SAW: Shalawat, Sedekah hingga Dzikir
“Berprasangka buruk itu haram, kita harus selalu berprasangka baik kepada Allah SWT. Jadi tidak ada bulan Maulid yang merugikan, malah itu bulan untung dan bulan rahmat”, ujar Buya Yahya.