Sementara itu, kemerahan pada kulit pada umumnya akan mereda dalam waktu 45–60 menit, efek seperti kulit melepuh dan dermatitis kontak iritan biasanya disembuhkan dengan mengeringkan daerah yang melepuh dalam waktu 4 hari. Sementara itu, gejala jangka panjang setelah paparan gas air mata ini jarang terjadi.
Bagaimana Cara Mengatasi Efek Gas Air Mata?
Dilansir dari laman UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, penanganan untuk paparan pada mata awalnya harus dihilangkan kontaminasinya terlebih dahulu. Cara mengatasi efek gas air mata adalah membilas mata dengan air atau garam selama 10-20 menit. Cara ini merupakan perawatan awal yang paling sering direkomendasikan untuk mendekontaminasi mata.
Sedangkan pertolongan untuk paparan saluran pernafasan, gejala pada pernafasan biasanya mayoritas ringan dan seharusnya membaik dengan penghentian paparan dan membawanya ke udara segar.
Lalu pertolongan untuk paparan kulit, paparan pada kulit harus didekontaminasi secara menyeluruh dengan air mengalir dan sabun untuk menghilangkan kontaminasi dan menenangkan sensasi terbakar. Wajah juga harus dibersihkan terlebih dahulu dari partikel-partikel sebelum disabun.
Beberapa orang mungkin akan lebih mudah muntah saat terpapar gas air mata. Apabila air liur yang telah terkontaminasi tertelan, hal itu juga dapat menyebabkan muntah dan diare.
Biasanya, gejala ini akan sembuh secara spontan, dan pengobatan spesifik lebih lanjut tidak dibutuhkan. Namun, jika muntah atau diare terjadi terus menerus atau semakin parah, maka diperlukan perawatan lebih lanjut. Itulah beberapa cara mengatasi efek gas air mata.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Baca Juga: Pertanyakan SOP, Anggota DPR ke Polisi: Kenapa Tembakkan Gas Air Mata ke Tribun Stadion Kanjuruhan?