Ade Armando Bolak-balik Tuai Kontroversi, Kini Malah Salahkan Aremania di Tragedi Kanjuruhan

Selasa, 04 Oktober 2022 | 14:31 WIB
Ade Armando Bolak-balik Tuai Kontroversi, Kini Malah Salahkan Aremania di Tragedi Kanjuruhan
Ade Armando salahkan Aremania dalam tragedi Kanjuruhan. (YouTube/COKRO TV)

Suara.com - Sosok dosen sekaligus pegiat media sosial Ade Armando kini kembali menuai kontroversi publik terkait tanggapannya atas Tragedi Kanjuruhan berdarah beberapa waktu lalu.

Adapun Ade menuding pendukung klub sepak bola Arema FC yakni Aremania sebagai penyulut kericuhan yang berakhir dengan tewasnya 125 orang di stadion Kanjuruhan, Malang.

Sepanjang kehadirannya di muka publik, Ade Armando sempat bolak-balik menuai beberapa kontroversi atas sekelumit pernyataan 'panasnya.' Berikut deretan kontroversi publik yang disulut oleh Ade Armando.

Sebut jilbab bukan kearifan lokal Sumatera Barat

Ade Armando sempat melontarkan respons kontroversial. Bahkan, Ade Armando kerap kali disebut sebagai buzzer pemerintah. 

Sosok pegiat media sosial tersebut menyebut bahwa kejadian tersebut merupakan pengekangan beragama. Tak tanggung-tanggung, Ade juga mengklaim bahwa jilbab bukan merupakan kearifan lokal masyarakat Sumatera Barat.

"Kalau ada yang berargumen bahwa berjilbab adalah kearifan lokal Sumatera Barat yang sudah berakar selama berabad-abad, dia jelas bohong," ucap Ade melalui tayangannya di kanal Youtube Cokro TV.

Ia juga menuding jilbab masuk melalui ajaran Wahabi.

"Kaum muslimah di Indonesia baru berjilbab sejak masuknya paham Wahabi, konservatisme Islam, ada gagasan negara Islam, ada khilafah, dan seterusnya," lanjut dia.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Menelan Korban Jiwa, Kapolres Malang Dicopot, Ini Penggantinya

Blak-blakan sebut Bjorka "sampah".

Ade Armando juga sempat turut angkat bicara soal peretas Bjorka yang diklaim membobol segudang data rahasia pemerintahan. Ia menyebut Bjorka hanya membual terhadap data yang ia klaim dan memberikan julukan "sampah" pada sosok hacker itu.

"Saya melihat dia sih sampah, gayanya dia sampah," tegas Ade, dikutip Suara.com dari tayangan Catatan Demokrasi di kanal YouTube tvOneNews.

Ade menilai bahwa semua orang, bahkan "anak kemarin sore" bisa mengungkap 'rahasia' umum yang telah terbuka di publik seperti soal dalang pembunuhan Munir.

Sebut Puan Maharani tak pantas nyapres

Ade juga pernah menanggapi soal bursa capres 2024 mendatang yang salah satunya adalah Puan Maharani. Bagi sosok pengiat media sosial tersebut, Puan belum layak bersaing dengan kandidat lainnya untuk memperebutkan suara rakyat Indonesia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI