Suara.com - Berbagai wilayah di Indonesia saat ini mengalami hujan hingga mengalami banjir. Banyak orang yang beraktivitas di luar terutama anak sekolah dan para pekerja sangat beresiko terkena hujan. Lantas, apakah air hujan membuat sakit?
Hingga kini banyak orang yang masih percaya bahwa air hujan dapat membuat seseorang sakit hingga mengalami berbagai macam penyakit kulit karena banjir. Apakah air hujan memang dapat memicu terjadinya sakit? Simak ulasannya berikut ini.
Penyebab sakit yang dialami oleh orang yang kehujanan karena tubuh masih belum bisa beradaptasi dengan cuaca dingin yang tidak seperti biasanya. Kondisi ini dapat membuat kekebalan tubuh menurun sehingga virus lebih mudah untuk menyebar. Akibatnya tubuh mudah terserang penyakit.
Dengan menurunnya tingkat kekebalan tubuh tersebut, ada berbagai macam penyakit yang muncul seperti sakit kepala, flu, batuk, demam, diare, dan bahkan gatal-gatal pada kulit. Selain itu, musim hujan ini banyak sekali orang yang terkena sakit karena penyebaran virus flu yang mudah menyebar di dalam ruangan yang banyak orang. Terlebih, orang-orang berada dekat satu sama lain yang memudahkan virus menular dengan cepat.
Penyebab lain dari sakit saat hujan ini adalah menggunakan pakaian yang basah dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan hipotermia. Hipotermia ini dapat menurunkan imun tubuh yang berpeluang besar Anda terinfeksi virus yang lebih besar.
Lantas bagaimana caranya agar seseorang tidak sakit saat musim hujan tiba? Simak ulasannya berikut ini.
1. Menggunakan pakaian hangat
Ketika cuaca ekstrem dan berbeda dengan biasanya, pastikan Anda telah menyiapkan dan menggunakan pakaian hangat untuk menjaga suhu tubuh. Apabila pakaian Anda basah karena hujan, maka segera untuk menggantinya untuk menghindari virus dan bakteri yang ada pada pakaian.
2. Mencuci tangan
Baca Juga: Sering Alami Ruam di Kulit, Aurel Hermansyah Takut Atta Halilintar Idap Autoimun
Tangan menjadi area tubuh yang banyak menempelnya bakteri. Bakteri ini ditimbulkan ketika seseorang memegang gagang pintu, meja, berjabat tangan dengan orang lain maupun menyentuh benda asing yang memiliki risiko banyaknya kuman.