Peristiwa Bom yang Ubah Australia: Baju Robek: Kekacauan Luar Biasa

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 12 Oktober 2022 | 09:01 WIB
Peristiwa Bom yang Ubah Australia: Baju Robek: Kekacauan Luar Biasa
Warga berdoa saat peringatan 19 tahun tragedi bom Bali di Monumen Bom Bali, Badung, Bali, Selasa (12/10/2021). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf]

Ini akan membantu untuk menentukan kategori ledakan.

[Misalnya], ledakan sangat kuat, ledakan militer, ledakan tingkat lebih rendah dengan bahan komersil, atau ledakan dengan bahan buatan rumahan.

Jadi kami percaya, dan hingga saat ini, dari 1.000 atau lebih kilogram, sekitar 500 kilogram yang sebenarnya diledakkan. Sisanya, menurut opini saya, terdegradasi. Karena itu kita lihat bola api begitu besar dan menyebabkan luka yang mengerikan.

NATHAN: Ini adalah peristiwa pengeboman terbesar yang pernah saya datangi, bahkan sampai saat ini. Sangat besar. Ada 202 orang yang mati sekaligus dalam satu lokasi, tentunya sangatlah menyedihkan.

SHANE: Ini bukan ledakan karena bahan komersial yang diproduksi di bawah protokol ketat, tapi juga bukan ledakan berkekuatan militer yang dibuat mengikuti protokol dan telah diuji coba.

Ini adalah ledakan buatan rumahan yang dicampur oleh orang-orang, yang sebenarnya tidak tahu apa yang mereka lakukan. Mereka diberi perintah untuk mencampur komponen bahan ledakan dan mencoba sebaik mungkin. Tapi ternyata tidak sekuat yang mereka kira sebelumnya.

Dan ketika mereka mengikuti instruksi bagaimana membuat bom mobil, bagaimana meledakkannya, bagaimana menghubungkannya dan menyimpannya di mobil, cara pembuatannya tidaklah ideal, saya rasa. 

NATHAN: Mulai ketahuan caranya setelah meledak. Saya tidak terlibat dalam bagian itu. Tapi saya tahu banyak kolega saya terlibat dalam penyelidikan dan sejak itu keliling Indonesia untuk melihat dugaan pembuatan bom atau pabrik pembuatan bom.

SHANE: Semua informasi yang datang dari penyelidikan dan saksi mata, menjadi penting untuk mulai menyempurnakan hipotesis dan akhirnya menjadi jelas, pada kenyataannya ternyata bom bunuh diri. Ada orang di dalam mobil van dan orang yang membawanya masuk ke Paddy's Bar.

Baca Juga: Cara Australia Merawat Korban Bom Bali Masih Bermanfaat Hingga Saat Ini

SIDNEY: Hampir semua yang terlibat dalam bom Bali 2002 terkait dengan Jemaah Islamiah [JI] yang bermarkas di Malaysia, bukan di Indonesia. Jemaah Islamiah adalah kelompok sempalan dari pemberontakan lama yang ingin mendirikan Negara Islam di Indonesia.

Berhadapan dengan perakit bom

Setelah mengumpulkan bukti desain bom, sekelompok penyelidik AFP dikirim ke penjara Kerobokan untuk mewawancara salah satu perakit bom tentang proses pembuatannya.

NATHAN: Saya ada di sana untuk merekam wawancaranya. Jadi saya di sana sebagai pengamat.

Tapi sebagai remaja berusia 25 tahun yang duduk setidaknya tiga atau empat kaki dari pelaku bom Bali, yang ada beberapa orang, tapi waktu itu hanya satu yang kami wawancara, mendengarkan mereka bercerita tentang perannya dalam kasus ini atau komentarnya terhadap perkiraan rancangan bom dan bagaimana cara kerjanya dengan biasa saja, adalah sebuah hal yang mencengangkan yang pernah saya alami.

Saya masih ingat jelas hari itu. Masih bisa menggambarkan titik saya berdiri di halaman penjara dan meja tempat pelaku pengeboman. Dan mereka cuma berinteraksi dan bahkan bercanda seperti layaknya warga Indonesia lain yang pernah saya temui. Mereka orang yang ramah dan tidak menakutkan.

Saya pribadi marah karena sebenarnya orang-orang yang dituduh pelaku ini telah melakukan tindakan kriminal keji. Tapi saya ingat mereka sangat seperti orang biasa.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI