Mereka tidak terlihat kejam, atau pun punya mata yang tajam seperti hiu. Mereka tersenyum, tertawa, layaknya orang biasa. Ini yang membuat saya, pada waktu itu, sulit menerima kenyataan ini.
Saya tidak tahu mengapa kita selalu berekspektasi bahwa mereka akan terlihat berbeda dengan manusia biasa. Tapi sebagai seseorang yang terlibat dalam peristiwa yang mengorbankan orang-orang tidak bersalah yang hanya berlibur dan menikmati waktu mereka, dan bagaimana pelaku ini terlihat seperti orang biasa yang saya temui di jalanan Bali, membuat saya sulit menerima kenyataan ini.
[Setelah pertemuan] saya ingat kami semua, tim forensik, tim penyidik, dan ahli pusat data bom yang ada di sana, kami diam-diam merasa bangga. Karena bagaimana kami mempertanyakan tentang rakitan itu kepada terduga dan perkiraan kami tentang bagaimana rakitan tersebut dibuat, hampir sempurna.
Jadi saya rasa ini adalah pemulihan nama baik dari proses penyidikan dan upaya intelijen yang sejauh itu mendekati kebenaran.
Dengan berusaha memahami bagaimana sirkuit dirancang, atau mekanisme pemicu yang digunakan, atau bahkan materi peledak yang digunakan bisa memberikan kami petunjuk ke proses latihan terduga dan siapa yang mengadakannya.
Dan informasi ini bisa menuntun pada siapa sebenarnya kelompok yang harus bertanggung jawab, dan kelompok teroris mana yang merakit bom ini.
SIDNEY: [Para teroris] bom Bali ini terinspirasi oleh dua hal. [Yang pertama] adalah fatwa Al-Qaeda tahun 1998, yang mungkin menginspirasi serangan 9/11, yang menyuruh semua umat Muslim untuk menyerang aliansi Kristen Zionisme, di mana dan bagaimana pun caranya.
Dan ini merupakan fatwa dari Al-Qaeda yang turut menginspirasi kejahatan dari kelompok di banyak tempat berbeda termasuk faksi JI yang dipimpin Hambali.
Faktor kedua yang menginspirasi bom Bali, yang sama pentingnya, adalah kejahatan komunal yang semakin banyak di Indonesia, misalnya di Ambon dan Poso pada tahun 1999 dan 2000 di mana ada umat Kristen dan Muslim bertengkar, serta umat Muslim meninggal di tangan umat Kristen.
Baca Juga: Cara Australia Merawat Korban Bom Bali Masih Bermanfaat Hingga Saat Ini
Ini artinya umat Muslim yang terlibat dalam pertikaian di dua tempat ini, yang meliputi anggota JI, bisa memakai fatwa Al-Qaeda tahun 1998 dan bilang, 'ini terjadi juga di Indonesia, Muslim dari aliansi Kristen Zionisme dibunuh oleh kelompok besar ini.'
Konsep ini diterjemahkan dari konteks global ke lokal dan menjadi alasan, untuk pertama kalinya, JI terlibat dalam kejahatan di tanah Indonesia dalam cara yang tidak pernah dibayangkan atau dipakai sejak berdirinya JI hingga panasnya peristiwa kejahatan di Ambon tahun 1999.
Dua puluh tahun kemudian
Di tahun 2008, tiga pria dihukum mati karena peran mereka dalam pengeboman di Bali. Tersangka lain yang terlibat dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya dibebani hukuman penjara seumur hidup, dengan beberapa sudah meninggal beberapa tahun sejak pengeboman tersebut.
SIDNEY: Kita tidak bisa memusnahkan kelompok teroris seluruhnya. Tetap akan ada sel yang kecil dan independen, beberapa yang tidak tahu apa-apa, namun tetap percaya bahwa mereka mempunyai sebuah misi.
ALAN: Saya hanya berharap mereka bisa melindungi hal istimewa dari Bali, bahwa pulau tersebut berbeda dengan tempat lainnya di Indonesia. Bali mempunyai tradisi keagamaan, tradisi yang berbeda [dan] orang-orangnya pun berbeda.
... Ada kehangatan orang Bali yang dihargai setiap orang yang menjumpai mereka.