Sebut Gas Air Mata di Stadion Tidak Mematikan, Polri Dinilai Cuma Ingin Bela Diri Lewat Pendapat Ahli

Rabu, 12 Oktober 2022 | 15:58 WIB
Sebut Gas Air Mata di Stadion Tidak Mematikan, Polri Dinilai Cuma Ingin Bela Diri Lewat Pendapat Ahli
Polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton usai laga Arema FC Vs Peresbaya Surabaya. [ist/ Twitter]

Santoso menekankan agar tragedi Kanjuruhan dapat menjadi pelajaran bagi Polri.

"Agar jangan terjadi lagi gas air mata yang dibeli dari uang pajak yang rakyat bayar digunakan untuk membunuh rakyat," ujarnya.

Diketahui, Polri mengklaim korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan bukan akibat gas air mata. Melainkan karena kekurangan oksigen hingga terinjak-injak.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan itu berdasar penjelasan ahli dan dokter spesialis. Menurutnya, tak ada satupun korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan akibat gas air mata.

"Dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata. Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen, karena apa? Terjadi berdesak-desakan, terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan mengakibatkan kekurangan oksigen," kata Dedi kepada wartawan, Senin (10/10/2022).

Dedi menyebut efek gas air mata pada dasarnya hanya akan menimbulkan iritasi. Namun, tidak sampai menyebabkan kematian.

"Sampai saat ini belum ada jurnal ilmiah yang menyebutkan ada fatalitas gas air mata yang mengakibatkan orang meninggal dunia," katanya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI