Video tersebut direkam namun tak sempat dipublikasikan lantaran korban tersebut kini meninggal dunia. Bahkan, Anam tampak menahan tangis ketika mengungkap video tersebut.
"Sepanjang pengetahuan kami, ini belum terpublikasi dan video ini memang direkam oleh suporter yang (akhirnya) meninggal," ujar Choirul Anam dengan suara bergetar menahan tangis.
Anam kemudian membeberkan bagaimana korban tersebut merekam video kengerian di Stadion Kanjuruhan.
"Dia bisa merekam sejak di tribun sampai di titik pintu itu dan direkam (juga). Dia sendiri akhirnya meninggal. Ini memang tribun yang banyak dibicarakan," lanjutnya.
Ada unsur kesengajaan dalam memulai kick-off di malam hari
Tak lupa, Anam juga menyinggung soal pertandingan 'maut' antara Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut yang dimulai pada malam hari.
Ia menilai bahwa ada ada cara-cara yang sangat struktural dalam penentuan jadwal kick-off. Anam menyebut adanya permohonan dari polisi yang tak diindahkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait jadwal pertandingan untuk alasan keamanan.
"Jadi ada komunikasi antara PT LIB dengan Kapolres Malang, di mana Kapolres Malang meminta perubahan jam dengan alasan yang paling penting adalah soal keamanan. Tetapi itu tidak direspon dengan baik," ungkapnya.
Kontributor : Armand Ilham