Seperti Inilah Rasanya Hidup Sebagai Perempuan di Iran Saat Ini

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 17 Oktober 2022 | 19:04 WIB
Seperti Inilah Rasanya Hidup Sebagai Perempuan di Iran Saat Ini
Gaya berpakaian perempuan Iran modern. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Aksi ini dimulai pada 16 September lalu, setelah perempuan Iran Mahsa Amini yang berusia 22 tahun meninggal dunia, usai ditangkap polisi karena tidak memenuhi standar berhijab.

Para perempuan sudah berunjuk rasa dengan melepaskan jilbab mereka dan merekam diri sendiri memotong rambutnya.

Unjuk rasa yang terus terjadi ini mendorong pemerintah untuk memperkuat aparat keamanannya.

Tapi perempuan seperti Donya mengatakan tidak akan berhenti melakukan unjuk rasa hingga negaranya sudah berubah atau revolusi terjadi.

Darah sebagai harga sebuah kebebasan

"Revolusi feminisme" yang disebutkan Donya memberinya rasa percayaan diri untuk mengunjungi kafe tanpa harus mengenakan jilbab.

Tapi ia pun sadar jika dirinya dihadapkan dengan risiko kematian setiap kali keluar rumah.

"Saya takut dengan nasib saya dan setiap kali keluar rumah tidak pernah tahu apakah akan kembali dengan selamat atau tidak," kata Donya.

"Harga kebebasan adalah darah kita sendiri."

Gahst-e-Ershad, istilah untuk polisi moralitas di Iran, bertugas untuk mengawasi aturan berpakaian yang ketat. Para perempuan di Iran di atas usia pubertas harus mengenakan penutup kepala dan pakaian longgar di depan umum.

Baca Juga: Buntut Kematian Mahsa Amini, Aktris Iran Lepas Hijab hingga Tampil Telanjang untuk Beri Dukungan

Setiap kali keluar rumah, Donya harus mengendap-ngendap sehingga tidak ditangkap mereka.

REKOMENDASI

TERKINI