Seperti Inilah Rasanya Hidup Sebagai Perempuan di Iran Saat Ini

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 17 Oktober 2022 | 19:04 WIB
Seperti Inilah Rasanya Hidup Sebagai Perempuan di Iran Saat Ini
Gaya berpakaian perempuan Iran modern. [Shutterstock]

Tapi ia pun sadar jika dirinya dihadapkan dengan risiko kematian setiap kali keluar rumah.

"Saya takut dengan nasib saya dan setiap kali keluar rumah tidak pernah tahu apakah akan kembali dengan selamat atau tidak," kata Donya.

"Harga kebebasan adalah darah kita sendiri."

Gahst-e-Ershad, istilah untuk polisi moralitas di Iran, bertugas untuk mengawasi aturan berpakaian yang ketat. Para perempuan di Iran di atas usia pubertas harus mengenakan penutup kepala dan pakaian longgar di depan umum.

Setiap kali keluar rumah, Donya harus mengendap-ngendap sehingga tidak ditangkap mereka.

"Rasanya seperti berada di zona perang. Kita tidak tahu kapan unjuk rasa akan terjadi dan jika pun kita ikut-ikutan, tetap harus siap dengan apapun yang akan terjadi," katanya.

"Saya membawa baju tambahan di dalam tas karena mereka [penjaga] menggunakan bola cat saat unjuk rasa, sehingga mereka bisa menandai dan menangkap kita."

Ia juga selalu berhati-hati dan tidak membawa ponselnya saat meninggalkan rumah.

"Kalau mereka menangkap kita, dan melihat ponsel kita, mereka akan menggeledah isinya untuk melihat apakah kita pernah mengunggah hal buruk tentang mereka," katanya.

Baca Juga: Buntut Kematian Mahsa Amini, Aktris Iran Lepas Hijab hingga Tampil Telanjang untuk Beri Dukungan

"Mereka bisa menembak kita kalau memakai ponsel saat unjuk rasa."

Pernah ditangkap

Pada pukul 21:00 setiap harinya, warga di sekitar rumah Donya akan mematikan lampu rumah mereka dan meneriakan "matilah ditaktor" atau "perempuan, hidup, kebebasan."

"Mereka berdiri di belakang jendela yang terbuka sehingga kita bisa mendengar mereka dari luar rumah," kata Donya.

"Tapi mereka mematikan lampu sehingga tidak ada yang tahu suara itu datang dari rumah yang mana."

Teriakan itu menggelegar di sepanjang jalan dan menjadi simbol solidaritas feminisme.

"Ini menciptakan perasaan jika kita tidak sendiri dan [rezim] ini harus membayar atas apa yang sudah mereka lakukan pada negara ini."

REKOMENDASI

TERKINI