Suara.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) memang belakangan disebut-sebut sebagai bakal calon presiden (capres) 2024 mendatang.
Namun meski digadang-gadang jadi capres dengan survei elektabilitas tertinggi, Ganjar malah disentil oleh mitra di daerahnya.
Ganjar sendiri mendapat teguran keras dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Benny Karnadi dalam rapat paripurna DPRD Jateng.
Menurut Benny, kinerja Ganjar tak sesuai yang diharapkan karena sering mangkir dari rapat paripurna.
“Iya saya interupsi. Mengingatkan, agar pimpinan [DPRD Jateng] menegur Gubernur. Sering mewakilkan saat rapat paripurna,” kata Benny saat interupsi di rapat paripurna DPRD Jateng seperti yang dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com.
![Ganjar Pranowo usai memberikan orasi ilmiah Dies Natalis Universitas Pancasila Jakarta, Selasa (1/11/2022). [Dok Pemprov Jateng]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/01/73630-ganjar-pranowo.jpg)
Ganjar sendiri tak hadir rapat Paripurna pada Senin (31/10/2022) yang kemudian diwakilkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno.
Benny menyebutkan Ganjar yang disebut-sebut sebagai calon presiden itu dianggap selalu fokus mengurusi Jateng. Namun dalam hal ini, Benny menyanggah dan menyebutkan bahwa Ganjar luput dari kewajiban utamanya di Jateng.
“Tapi faktanya sampai hari ini, bahkan hajat hidup pemerintah Jateng dan rakyatnya melalui RKPD (Rancangan Kerja Pembangunan Daerah) 2023 masih belum ditandatangani,” tegas Benny.
“RKPD 2023 belum diteken. Konsekuensi pembahasan APBD 2023 terancam molor,” imbuhnya.
Benny lebih lanjut meminta agar Ganjar benar-benar lebih fokus mengurus Jateng daripada berkunjung ke berbagai daerah lain.