Aktivis Lingkungan Belgia Dipenjara usai Lancarkan Protes yang Menarget Lukisan Terkenal

Diana Mariska Suara.Com
Jum'at, 04 November 2022 | 16:52 WIB
Aktivis Lingkungan Belgia Dipenjara usai Lancarkan Protes yang Menarget Lukisan Terkenal
Lukisan "Girl with a Pearl Earring" karya Johannes Vermeer. (VINCENZO PINTO / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua aktivis perubahan iklim asal Belgia dijatuhi hukuman dua bulan penjara oleh pengadilan Belanda usai melancarkan aksi protes pada salah satu lukisan paling terkenal di dunia, “Girl with a Pearl Earring”.

Pekan lalu, dengan menggunakan lem, seorang aktivis menempelkan kepalanya ke kaca yang menutupi lukisan terkenal karya Johannes Vermeer yang dipamerkan di sebuah museum di Den Haag. Namun, menurut Euronews, staf galeri mengatakan karya seni itu tidak rusak akibat aksi tersebut.

“Sebuah karya seni yang tergantung di sana untuk dinikmati oleh kita semua telah dinodai oleh terdakwa yang merasa pesan mereka harus didahulukan dari segalanya,” ujar jaksa.

Jaksa penuntut umum sebelumnya mengajukan hukuman empat bulan penjara dengan dua bulan ditangguhkan, tetapi hakim mengatakan tidak ingin hukuman yang dijatuhkan membuat publik enggan berdemonstrasi.

Dari hukuman dua bulan penjara yang dijatuhkan hakim, satu bulannya ditangguhkan, sehingga mereka akan menghabiskan satu bulan di balik jeruji besi.

Kedua aktivis itu diadili melalui pengadilan jalur cepat atas tuduhan perusakan dan kekerasan terbuka terhadap lukisan tersebut.

Sementara itu, seorang aktivis lainnya, yang tidak setuju dengan persidangan yang dipercepat, akan muncul di pengadilan pada Jumat (4/11) waktu setempat.

Aksi protes itu sendiri bermaksud menyoroti bagaimana melihat sebuah karya seni dihancurkan membangkitkan perasaan yang sama dengan melihat planet hancur.

Ketiga aktivis yang terlibat dalam protes tersebut merupakan bagian dari kelompok Just Stop Oil Belgia, yang tidak berafiliasi dengan Just Stop Oil di Inggris.

Just Stop Oil Belgia mengatakan putusan hakim itu "ironis".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI